Liputan6.com, Jakarta - Sampai saat ini mobil legendaris Toyota Supra belum diluncurkan secara resmi. Namun, setidaknya para penggemar sportscar tersebut dapat melihat versi racing-nya yang dipamerkan pada Geneva Motor Show 2018 Maret lalu.Â
Dilansir Motor1, rumor terbaru, untuk pasar Amerika, mobil ini akan dijual seharga US$63,5 ribu atau sekitar Rp880 jutaan. Banderol tersebut memang terbilang mahal seperti yang pernah dikatakan oleh pihak Toyota sebelumnya. Sayangnya, berita tersebut masih belum dikonfirmasi, namun berasal dari sumber yang terpercaya.
Advertisement
Baca Juga
Seperti pernah dikabarkan sebelumnya, kelahiran Toyota Supra merupakan kolaborasi antara pabrikan Jepang tersebut dengan BMW. Karena itu, mobil ini akan mengusung mesin BMW 6-silinder inline 3.000 cc dan dilengkapi dengan turbocharger. Konfigurasi itu mampu menghasilkan tenaga sebesar 335 Tk dan torsinya mencapai 500 Nm.
Dengan performa demikian, Toyota Supra mampu meraih kecepatan 100 kpj dari kondisi diam hanya dalam waktu 4,5 detik. Data tersebut jauh di atas prediksi sebelumnya. Mobil ini pernah dikabarkan akan mengusung mesin 4-silinder turbo 2.000 cc dengan tenaga 248 Tk.
Berdasarkan sumber yang sama, pihak produsen juga akan menyematkan beberapa teknologi terbaru. Di sisi interior, Toyota Supra dibekali instrumen panel digital, driver assistance suite, dan sistem navigasi built-in. Diduga, mobil ini juga akan menggunakan sistem hiburan BMW iDrive dengan tampilan tersendiri.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Toyota Supra Tak Lagi Gunakan Transmisi Manual, Ini Alasannya
Bagi petrol heads yang sudah menantikan penerus semangat Toyota Supra, tentu sangat bahagia melihat Toyota Supra versi balap di Geneva Motor Show 2018.Â
Namun sayangnya, Toyota Supra versi produksi nantinya tidak lagi ditawarkan dengan transmisi manual. Dilansir Autoblog,  Tetsuya Tada, insinyur Toyota yang bertanggung jawab akan Supra dan Toyota, mengungkapkan alasan hal tersebut terjadi.
Â
BACA JUGA
Berita baiknya, Supra dipastikan menggunakan mesin 6-silinder segaris. Selain itu, distribusi bobotnya adalah 50:50, dan center of gravity akan lebih rendah dibanding 86.
Seperti halnya 86, Tada menginginkan Toyota Supra menjadi mesin yang menyenangkan untuk dikendarai. Jadi tidak mengejar performa mesin semata.
Advertisement