Sukses

Top 3 Berita Hari Ini: Pelanggaran Sepele dan Netral Bikin Transmisi Jebol

Beragam hal sepele yang menyebabkan pelanggaran lalu lintas menjadi berita terpopuler hari ini.

Liputan6.com, Jakarta Berbagai hal sepele yang bisa menjadi penyebab pelanggaran lalu lintas menjadi artikel yang paling diminati pembaca setia Liputan6.com. Berita "8 Hal Sepele yang Melanggar Lalu Lintas" menjadi artikel terpopuler hari ini.

Selain itu, dua berita menarik lainnya adalah "Jangan Putar Kunci Langsung Nyalakan Motor, Ini Alasannya" dan "Pakai Gigi Netral Saat Turunan, Awas Jebol". Berikut rangkumannya.

1. 8 Hal Sepele yang Melanggar Lalu Lintas

Beberapa pelanggaran lalu lintas yang kerap terjadi di antaranya, menerobos lampu, menyalip ketika melewati garis putih lurus atau garis tidak menyambung, hingga memacu kecepatan di luar batas.

Namun dilansir situs RAC, ternyata hingga saat ini ada beberapa jenis pelanggaran yang notabenenya dianggap sepele atau hal biasa oleh sejumlah orang.

Baca selengkapnya di sini.

2. Jangan Putar Kunci Langsung Nyalakan Motor, Ini Alasannya

Jika Anda termasuk rider yang menekan tombol starter begitu memutar kunci motor ke posisi on, kebiasaan ini harus segera ditinggalkan. Apalagi kalau motor Anda berteknologi injeksi.

Mengapa demikian?

Baca selengkapnya di sini.

3. Pakai Gigi Netral Saat Turunan, Awas Jebol

Bagi pengendara mobil manual, mungkin Anda pernah mencoba melewati sebuah jalan menurun dengan kondisi transmisi netral atau tanpa masuk gigi.

Anjar Rosjadi selaku Technical Service Executive Coordinator PT Astra Daihatsu Motor, tak memungkiri bahwa hal tersebut sudah menjadi kebiasaan buruk yang dilakukan banyak pengendara.

Baca selengkapnya di sini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Pakai Gigi Netral Saat Turunan, Awas Jebol

Bagi pengendara mobil manual, mungkin Anda pernah mencoba melewati sebuah jalan menurun dengan kondisi transmisi netral atau tanpa masuk gigi.

Anjar Rosjadi selaku Technical Service Executive Coordinator PT Astra Daihatsu Motor, tak memungkiri bahwa hal tersebut sudah menjadi kebiasaan buruk yang dilakukan banyak pengendara.

 

 
 

 

"Cara itu salah. Kalau itu sering dilakukan, bisa-bisa transmisi jebol, karena ada pompa oli dan lainnya," kata Anjar saat dihubungi, Kamis (21/6/2018).

Pada mobil manual, pengendara baiknya memposisikan gigi pada 2 atau 1 agar ada tambahan engine brake untuk membantu deselerasi. Sementara untuk pengguna mobil matik, saat turunan tajam, baiknya pengendara memindahkan transmisi ke posisi L.

Kebiasaan salah yang sering dilakukan lainnya selain pada jalan turunan yakni pengendara memposisikan transmisi di D (drive) saat berhenti di lampu merah atau macet. Padahal jika kendaraan berhenti sebentar, pengemudi dianjurkan untuk memindahkan transmisi dari posisi D ke N (Netral).

Seperti yang diungkapkan Sony Susmana, Direktur Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), kebiasaan buruk pengendara mobil matik saat berhenti di lampu merah ialah saat menetralkan transmisi juga menggunakan rem parkir.

"Jangan menggunakan rem parkir, tapi injak pedal rem. Dengan menekan pedal rem kaki membuat pengemudi tetap waspada dan tidak melakukan kegiatan lain selain mengemudi. Pengemudi berkonsentrasi terhadap sekeliling kendaraan. Menekan pedal rem juga membuat lampu kendaraan di belakang menyala sehingga membuat waspada pengemudi lain di belakang kendaraan," jelas Sony.

Dari segi teknis, saat berhenti di lampu merah dengan penggunaan transmisi P malah akan membebani kerja girbok dan mesin. Transmisi P hanya digunakan saat kendaraan akan parkir lalu mesin mati.