Jakarta - Regenerasi mobil pasti terjadi, seiring siklus hidup memasuki masa akhir. Semua kendaraan pasti mengalami fase ini. Jika tidak, berarti kurang diminati atau bahkan tidak disukai pasar.
Nah, pembeli pasti memiliki kriteria tersendiri soal kendaraan yang sesuai keinginan maupun kebutuhan. Kalau sudah menemukan yang paling sesuai, niscaya konsumen terus setia memakai produk tersebut dan mengikuti perkembangan bila ada model terbaru.
Advertisement
Baca Juga
Pengguna Suzuki Ertiga, sedang mengalami masa-masa itu. Enam tahun setelah kemunculan perdana di 2012, generasi kedua Ertiga meluncur di IIMS 2018. Perubahan banyak dilakukan sebagai bentuk peningkatan dari model sebelumnya.
Banyak konsumen yang langsung memutuskan upgrade Ertiga lama ke model terbaru. Namun bila masih bimbang, kami beri 5 alasan untuk meyakinkan Anda.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
1. Mesin Baru Lebih Bertenaga dan Efisien
Mesin K14B di Ertiga lama serbatanggung. Kapasitasnya hanya 1,4-liter, berbeda sendiri di antara para lawannya. Banyak keluhan performa yang cenderung lemah, walau konsumsi bensinnya memuaskan. Namun kekurangan itu terobati berkat mesin baru berkode K15B. Kubikasi meningkat seiring pertambahan tenaga serta torsi.
Dari pengalaman mencobanya, perubahan cukup terasa dan sangat cukup dipakai harian maupun pelesiran ke luar kota. Rasio power-to-weight didapat lebih pas, sehingga efisiensi bahan bakar tetap terjaga.
Dari hasil tes konsumsi bahan bakar saat media test drive, all-new Ertiga mampu tembus 27 km/liter. Sedangkan hasil pengujian resmi yang tertera di brosur, didapat angka 16,73 km/liter untuk matik dan 18,09 km/liter untuk transmisi manual.
Advertisement
2. Kabin Bertambah Luas
Ertiga tidak hanya diubah tampangnya, rangka strukturnya turut mengalami pembaruan. Platform baru Heartect diklaim lebih ringan serta semakin rigid.
Tak hanya mempengaruhi pengendalian, konstruksi bodi juga semakin besar. Alhasil kabin juga bertambah lapang yang meningkatkan kenyamanan untuk seluruh penumpang.
Paling terasa dari ruang kaki di kursi baris kedua. Baris ketiga tidak terlampau lega namun sangat cukup untuk diduduki orang dewasa.
Keuntungan lain, kapasitas bagasi ikut meluas. Fleksibilitas kursi yang dapat dilipat rata sangat membantu kemudahan akomodasi membawa banyak barang. Kelemahan kabin sempit di Ertiga lama sudah teratasi.
3. Kualitas Berkendara
Sejak generasi pertama, Ertiga menonjol dari sektor kualitas berkendara. Terkenal karena bantingan suspensi nyaman dan kekedapan kabin bagus. Di Ertiga baru, semua itu juga ditingkatkan. Masih sama nyaman dan halusnya, ditambah pengendalian lebih gesit berkat platform Heartect.
Advertisement
4. Fitur Keselamatan
Pabrikan otomotif di Indonesia kian peduli terhadap keselamatan pengguna kendaraan dengan memberi fitur safety makin lengkap.Tak ketinggalan Suzuki yang kini melengkapi dua fitur penting, Electronic Stability Program (ESP) dan Hill Hold Control (HHC) di Ertiga baru.
Kedua fitur hanya tersedia di varian tertinggi Ertiga GX ESP. Fitur ESP membantu mobil tidak melintir ketika di jalanan licin atau saat harus bermanuver mendadak. Sementara HHC berguna sekali di tanjakan terjal.
5. Value for Money
Kenaikan harga yang tak signifikan dari generasi terdahulu, ditambah pembenahan segala sektor, menghasilkan value for money semakin tinggi. Ambil contoh tipe teratas tipe GX ESP yang harganya Rp 228 juta (manual) dan Rp 238,5 juta (matik).
Paling murah di antara Low MPV kasta tertinggi yang sudah dilengkapi kontrol stabilitas. Bandingkan juga dengan LMPV berharga sama seperti Toyota Avanza Veloz 1.5, Mitsubishi Xpander Exceed dan Nissan Grand Livina SV, tentu lebih komplet Ertiga GX ESP.
Baca Juga: Suzuki Ertiga vs Toyota Veloz, Mana Paling Ideal?
Advertisement