Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto mengunjungi pabrik perakitan kendaraan angkutan pedesaan dengan merek KMW di PT Velasto Indonesia di Kawasan Industri Delta Silicon 3, Cikarang, Bekasi, Kamis (5/7/2018).
Di pabrik yang merupakan hasil kerja sama PT Kiat Inovasi dan PT Valesto Indonesia itu Airlangga mendapatkan penjelasan mengenai proses perakitan KMW yang merupakan kepanjangan dari Kiat Mahesa Wintor. Setidaknya informasi ini disampaikan Direktur Valesto Indonesia, Reza Triestanto.
Advertisement
Baca Juga
"Saat ini komponen lokal KMW 70 persen," ungkap Reza saat memaparkan dihadapan Menperin.
Rencananya, mobil pedesaan yang telah diproduksi di pabrik PT Valesto Indonesia tersebut akan menjadi produk yang bakal diluncurkan Agustus 2018 mendatang.
Dari pantauan Liputan6.com, Airlangga juga memantau langsung proses produksi mulai dari dimana sejumlah komponen hingga mobil diuji kelayakannya.
Selain melihat langsung proses perakitan, kader partai Golkar tersebut juga terlihat melakukan pengujian langsung mobil KMW yang notabenenya akan digunakan khusus di perkebunan itu.
Mau tau bagaimana rasa mobil tersebut di mata Menperin, tunggu tautan berikutnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Spesifikasi Lengkap Mobil Pedesaan KMW
Kiat Mahesa Wintor atau KMW jadi salah satu calon mobil pedesaan yang akan diproduksi dan didukung dari berbagai suplier lokal. Rencananya, model produksi KMW hadir pada akhir 2018 dan mulai diproduksi awal 2019.
Namun sebelum resmi hadir, sosok calon mobil KMW dipamerkan di acara AMMDes Summit dan Pameran Platform dan Komponen di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, 27-29 Maret 2018.
Â
BACA JUGA
Â
Hanya saja tampilan mobil ini masih berupa sasis, sehingga untuk menjadi mobil pedesaansesungguhnya akan ada rombakan ulang atau penambahan part lainnya sesuai dengan fungsinya.
Reiza Treistanto, Direktur PT Velasto Indonesia, mengungkapkan, KMW nantinya dapat digunakan sebagai angkutan penumpang, angkutan barang, irigasi, hingga selep, dan pemutih padi.
"Tahap pertama ada mesin diesel bisa 14 Tk jadi kira-kira 500-550 cc, yang bensin juga sama sekitar segituan," ucap Reiza kepada wartawan di gedung Kementerian Perindustrian RI, Jakarta, Selasa (27/3/2018).
Baca selengkapnya di sini.
Advertisement