Liputan6.com, Jakarta - Biasanya, saat mendekati lebaran harga mobil bekas cenderung naik mengikuti tingginya permintaan. Kenaikan penjualan mobil bekas lantaran tidak perlu inden seperti mobil baru.
Jadi saat lebaran banyak orang mengincar mobil bekas karena bisa langsung dipakai untuk berkunjung ke sanak saudara, berbeda dengan mobil baru yang boleh jadi baru diterima setelah Hari Raya.
Baca Juga
Tak heran jika mobil bekas jelang lebaran, terutama MPV penjualannya melonjak hingga 15%. Karena banyak dicari, harga mobil seken pun cenderung tergerak naik pada periode tersebut.
Advertisement
Namun beberapa dealer mobil bekas mengaku tidak menaikkan atau menurunkan harga, baik sebelum maupun pasca lebaran.
Apalagi pemasaran MPV seken seperti Avanza sudah berdarah-darah sejak kemunculan Xpander dan all new Ertiga, ditambah Wuling Confero yang dari segi harga tidak jauh berbeda dengan Avanza seken.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Bahkan salah seorang pedagang bekas mengaku penjualan Avanza seken menjelang lebaran cenderung stagnan. Selain karena adanya MPV-MPV baru, kebutuhan anak sekolah dan lebaran menjadi pemukul tidak bergeraknya penjualan Avanza bekas.
"Menjelang lebaran, penjualan mobil bekas, seperti MPV, Avanza, tidak terlalu meningkat, bahkan cenderung biasa saja. Ini karena faktor kebutuhan lain yang bersifat primer seperti pendaftaran sekolah, kebutuhan mudik dan lain sebagainya,” ujar Engki pedagang mobil bekas Rittel Mobilindo di bilangan Kemayoran.
Yang menarik, ternyata event Jakarta Fair Kemayoran di mana banyak agen pemegang merek (APM) menyodorkan penawaran menarik MPV baru seperti Ertiga, Wuling, dan LCGC Datsun GO juga turut memukul pebisnis mobil bekas di sekitaran Kemayoran.
Ada banyak program beli mobil baru selama di Jakarta fair, mulai pengaturan cicilan, uang muka, dan banyak promo spesial lain yang bisa dimanfaatkan, sehingga banyak konsumen yang lebih memilih MPV baru. Meski secara harga lebih mahal, namun soal keuntungan lebih menggiurkan.
“Adanya Jakarta Jakarta Fair juga jadi salah satu faktor penyebab penjualan mobil bekas menurun," katanya
Advertisement
Selanjutnya
Situasi yang sama juga terjadi beberapa minggu setelah lebaran . Usai lebaran permintaan terhadap mobil bekas pun nyungsep. Pemain jual beli mobil seken terkadang bertahan dengan harga lama. Kalau pun ada yang laku, margin keuntungan yang didapat tipis. Bahkan beberapa di antaranya rela melepas mobilnya dengan harga yang sedikit lebih rendah dari harga pasar.
“Dari awal lebaran kita hanya menjual 15 unit, rata-rata didominasi oleh mobil-mobil Jepang untuk jenis MPV dan SUV. Untuk kelas MPV, Avanza masih mendominasi penjualan sekitar 6 unit, kemudian Mobilio 4 unit, Ertiga 3 unit dan Livina 2 unit. Setelah lebaran sampai hari ini kita baru menjual sekitar 3-4 unit," ungkap Engki.
Walaupun Avanza menjadi mobil paling yang diincar, saat ini penjualannya tengah lesu. Ia pun mengaku tidak berani memainkan harga jual. Berbeda dengan sebelum Hari Raya di mana para pedagang jor-joran harga untuk menarik minat konsumen terhadap Avanza.
"Makanya kita tidak mau bersaing masalah harga, jadi kita ambil jalan tengahnya saja. Untuk Avanza seken kita lepas di kisaran Rp 100 sampai 160 jutaan, tergantung dari tipe mobil serta tahunnya. Di retail Mobilindo khusus tipe Avanza kita tidak menaikkan harga, juga tidak menurunkan harga setelah lebaran," bebernya.
Reporter : Nazarudin Ray
Sumber : Otosia.com