Liputan6.com, Jakarta - Suzuki Nex II menjadi senjata andalan PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) untuk bermain di kelas skutik entry level. Sejumlah ubahan menjadikan skutik ini nampak berbeda dari pendahulunya.
Dan yang pasti, skutik bermesin 115 cc ini menggugah rasa penasaran. Liputan6.com mendapat kesempatan untuk merasakan kemampuan Suzuki Nex II melalui rangkaian acara media test ride yang diselenggarakan PT SIS, Selasa (10/7).
Menempuh jarak kurang lebih 50 kilometer dari kawasan Kemang, Jakarta, menuju Alam Sutera, Tangerang, kami melalui beragam kontur jalan. Tidak melulu melintasi jalan dengan aspal mulus, kami juga merasakan jalan rusak yang tentunya membutuhkan konsentrasi lebih untuk mengendalikan skutik mungil ini.
Advertisement
Baca Juga
Diikuti sedikitnya 20 jurnalis, rombongan media test ride Suzuki Nex II mencuri perhatian pengguna jalan lainnya. Bisa jadi mereka penasaran dengan skutik yang hadir dengan banyak pilihan warna dan corak grafis tersebut.
Seperti diketahui, dibanding pendahulunya tampang Suzuki Nex II jauh lebih agresif. Itu bisa dilihat dari sudut meruncing pada bodi yang membungkus lampu utama. Tak cuma itu, sudut lancip itu juga terlihat pada spakbor hingga buritan.
Seperti motor-motor masa kini, lampu utama Suzuki Nex II sudah menganut LED, sehingga jadi lebih modern dan terlihat elegan. Khusus varian tertinggi, Suzuki menyematkan USB charger untuk mengisi daya baterai ponsel.
Hal lain yang membuat motor berbanderol Rp 14 jutaan ini nyaman adalah ruang kaki yang lega. Lantai dek cukup luas sehingga kaki bisa leluasa bergerak.
Â
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Selanjutnya
Selama perjalanan, skutik dengan dimensi panjang 1.890 mm, lebar 675 mm dan tinggi 1.045 mm itu terasa lincah. Handling skutik ini terbilang baik dan enak untuk bermanuver.
Tidak cuma kami buktikan di tengah kemacetan dan tetapi juga saat sesi tes dengan metode safety riding ala pengujian bikin Surat Izin Mengemudi (SIM).
Soal performa mesin, untuk ukuran skutik kecil ini terbilang cukup. Tidak terlalu responsif namun tetap bertenaga. Hal itu dapat dimaklumi lantaran motor ini ditujukan untuk penggunaan harian yang mengejar efisiensi bahan bakar lebih irit.
Meski nyaman dikendarai, ada beberapa hal yang membuat kami agak terganggu selama perjalanan. Bisa jadi ini karena postur kami yang tergolong besar. Kami merasa jok kurang lebar sehingga ini membuat bokong cepat panas dan pegal saat riding terlalu lama.
Selain itu, suara starter yang kasar juga menjadi perhatian kami. Meski tidak mempengaruhi performa mesin, sebaiknya Suzuki memperbaiki sektor ini untuk memberikan ketenangan bagi si pengguna.
Mengingat kompetitor sudah menyematkan standar samping yang bisa mematikan mesin saat diturunkan, ada baiknya Suzuki mempertimbangkan pengadopsian fitur ini pada Nex II.
Advertisement