Liputan6.com, Jakarta - Kebocoran oli merupakan masalah tersendiri bagi para pengendara motor. Terlebih jika setelah diparkir dalam waktu yang cukup lama, kita kerap melihat ada bekas tetesan oli di bawah motor.
Hal ini biasanya kerap dialami motor-motor 2-tak. Banyak hal yang bisa menjadi penyebab bocornya oli pada motor. Bisa jadi karena volume oli yang over, atau ada pemasangan komponen yang kurang pas.
Advertisement
Baca Juga
Terkait itu, pemilik bengkel Bontot Motor, Ahmad Sayuti, mengatakan bahwa tak semua motor 2-tak akan mengalami permasalahan serupa. Kebocoran oli juga bisa dari beberapa komponen.
"Tergantung tahunnya juga. Kalau tahun tua, rata-rata ada saja yang bocornya. Biasanya dari seal, seal kruk as, gear, persneling, engkol, ada juga dari paking mesin dan paking knalpot. Paking knalpot bisa dari leher knalpotnya, pas di sambungannya," kata pria yang akrab disapa Bontot, saat ditemui di bengkelnya, di Jalan Kebun Mede, Kamal, Jakarta Barat, Rabu (11/7/2018).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Tak jarang, kebocoran dialami setelah pemilik motor mengganti knalpot. Tentu bagi sebagian orang yang memiliki motor 2-tak, seperti Yamaha RX King, misalnya, banyak yang gonta-ganti knalpot agar suaranya semakin nyaring. Oli bisa saja menetes jika pemasangannya tidak pas.
"Bisa jadi karena pemasangan paking knalpotnya miring, atau tidak asli. Baut-bautnya juga sudah pada kendor jadi gak rapat, itu bisa jadi sebab kebocoran," kata Bontot.
Selain itu, volume oli yang kebanyakan juga akan membuat bocor.
"Kalau 2-tak, oli samping memang harus ikut ke ruang bakar. Bisa jadi karena kebanyakan oli, jadi bocor. Oli samping terlalu banyak jadi dia ikut naik ke ruang bakar, ada yang gak kebakar dan ikut ke ruang buang atau exhaust (knalpot)," tutupnya.
Advertisement