Sukses

Tak Selamanya Skutik Honda Laris di Pasaran, Ini Buktinya

Tak selamanya skutik Honda laris di Indonesia. Bila Anda tidak percaya, coba lihat SH150i. Inilah skutik pabrikan berlambang sayap dengan angka penjualan terburuk.

Liputan6.com, Jakarta - Tak selamanya skutik Honda laris di Indonesia. Bila Anda tidak percaya, coba tengok SH150i. Inilah skutik pabrikan berlambang sayap dengan angka penjualan terburuk.

Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) membuktikan, SH150 cuma terdistribusi dua unit sepanjang semester pertama 2018. Itu pun belum tentu dikirim ke konsumen, lantaran yang AISI beberkan adalah data wholesales (dikirimkan ke dealer). Bahkan sejak kelahirannya di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017, penerimaan pasar begitu jelek. Tahun lalu penjualannya cuma 140 unit dalam tujuh bulan, terhitung mulai Juni.

Salah satu yang membuat penjualannya jelek, banderolnya tinggi. Honda mematok nominal Rp 39,9 juta (OTR Jakarta). Padahal di kelas skutik 150 cc, biasanya harga paling tinggi Rp 30 jutaan. Contoh Vario 150 Rp 22,6 juta (OTR Jakarta) dan PCX 150 Rp 27,8 juta - 30,8 juta (OTR Jakarta).

Jika harga dipinggirkan, maka SH150i bisa dikatakan sempurna. Desainnya mewah nan elegan, bodi bongsor dengan pelek 16 inci juga semakin meningkatkan aura berkelasnya. Soal fitur jangan diragukan. Honda memberinya teknologi berlimpah persis PCX 150.

Sebutlah sistem pencahayaan LED untuk visibilitas berkendara di malam hari yang lebih baik. Ada pula keyless, sistem canggih pengganti anak kunci konvensional. Fungsinya kini digantikan remote dan kenop pintar. Bila ingin mengaktifkan mesin, tinggal simpan remote di saku, kemudian putar kenop layaknya memutar anak kunci. Terakhir tekan tombol starter, maka mesin aktif dengan sendirinya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Selain keren, keyless diklaim lebih sulit dibobol maling lantaran sudah disenjatai immobilizer. Remote kepunyaan SH150i juga tak kalah hebat, di dalamnya terintegrasi alarm dan answer back system. Guna alarm untuk memberi tanda waspada bila ada maling, sementara answer back system memudahkan pencarian kendaraan di lokasi parkir.

Ada pula fitur power charger yang ditujukan bila Anda ingin mengisi daya smartphone ketika berkendara. Terkait keselamatan, SH150i memiliki anti-lock braking system (ABS) agar roda tidak terkunci saat dilakukan pengereman mendadak. Dalam hal kepraktisan, bagasinya cukup luas bahkan sanggup memuat helm full face di dalam.

Soal performa, SH150i bahkan lebih baik dari PCX. Di atas kertas jantung mekanis 153 cc kepunyaannya, mampu memuntahkan torsi puncak 13,9 Nm pada 6.500 rpm dan tenaga maksimal 14,60 Tk pada 8.250 rpm. Sementara PCX cuma bisa menghasilkan torsi 13,2 Nm dan tenaga 14,5 Tk. Meski begitu, belum tentu SH150i unggul ketika diajak berlari di jalan raya. Apalagi bobotnya lebih berat 4 Kg dari PCX.

Sumber: Oto.com