Sukses

Kencan Singkat Bersama Honda PCX Hybrid, Sesuai Harapan?

Honda PCX Hybrid resmi dipasarkan dengan harga Rp 40,3 juta on the road Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Honda PCX Hybrid resmi dipasarkan dengan harga Rp 40,3 juta on the road Jakarta. Artinya, harga sepeda motor yang dilengkapi mesin bensin dan listrik ini lebih mahal sekitar Rp 10 juta dengan PCX 150 buatan lokal.

Bertepatan dengan pengumuman harga PCX Hybrid, PT Astra Honda Motor (AHM) selaku agen tunggal pemegang merek sepeda motor Honda di Indonesia, juga mempersilakan awak media, termasuk Liputan6.com untuk menjajal skuter bongsor buatan Sunter, Jakarta Utara.

Pengujian Honda PCX Hybrid ini memang tidak dilakukan dengan jarak antar kota, melainkan hanya di sekitar lahan parkir Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta.

Panitia penyelenggara mengatur jalur pengujian ini mirip trek mini, dengan beragam kelokan menggunakan sejumlah cone dan ban.

Mau tahu rasanya Honda PCX Hybrid, berikut ulasannya.

Desain

 

Sebelum merasakan bagaimana performa Honda PCX Hybrid, ada baiknya sedikit mengulas desain skuter tersebut.

Ya, jika dilihat secara bentuk, Honda PCX Hybrid ini tak ada bedanya dengan PCX 150 buatan lokal yang telah diluncurkan beberapa waktu lalu.

Bahkan secara dimensi sama persis, yaitu panjang 1.923 mm, lebar 745 mm dan tinggi 1.107 mm. Ketinggian tempat duduk juga masih sama yaitu 764 mm, jarak sumbu roda 1.313 mm dan jarak terendah ke tanah 137 mm.

Yang membedakan adalah bobotnya. PCX Hybrid lebih berat empat kg atau mencapai 136 kg, sedangkan PCX 150 ABS beratnya 132 kg dan model standar 131 kg.

Sementara yang paling membedakan antara PCX Hybrid dan PCX 150 lokal yaitu pilihan warna, dimana PCX Hybrid hanya menawarkan satu warna yang mereka sebut, Hybrid Blue.

Untuk lebih tampil berbeda, PCX Hybrid juga dilengkapi emblem bertuliskan hybrid di bagian samping dan pada bagian jok dilengkapi jahitan dengan benang berwarna biru senada warna bodi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

Fitur

Meski beda sekitar Rp 10 juta, ternyata untuk fitur-fitur yang dibenamkan tak ada perbedaan mencolok antara PCX Hybrid dan PCX 150.

Kedua model skuter ini sama-sama memiliki, fitur idling stop system, anti-locking breaking system, rem cakram di kedua roda, charger untuk smartphone, panel instrumen digital, sistem pencahayaan led, hingga penggunaan smart key system.

Sementara yang membuat PCX Hybrid berbeda yaitu adanya fitur riding mode terletak di handle grip sebelah kiri di atas tombol lampu. Cara penggunaanya cukup ditekan sekali. Sebagai catatan, ada dua pilihan untuk riding mode yaitu D atau Drive dan S atau Sport.

Performa

Seperti disebutkan di atas, pengujian memang tak dilakukan jarak jauh. First impression Honda PCX Hybrid kesannya memang biasa saja. Sebab, jika dilihat dari bodi secara keselurahan memang sama.

Akan tetapi, saat pedal gas diulir, kesan responsif begitu terasa. Skuter ini langsung lari dengan sangat mudah di trek dengan panjang tak kurang dari 100 meter.

Tak hanya itu, meski bodi terlihat gambot ditambah bobotnya bertambah empat kg, ternyata hal itu tak membuat PCX Hybrid berat atau sulit bermanuver.

Buktinya, kelokan yang dibuat sempit oleh penyelenggara bisa dengan mudah dilibas semua peserta yang menguji.

Seperti disebutkan sebelumnya, keberadaan fitur riding mode juga tak lupa dipraktikkan oleh kami. Hasilnya, memang terasa berbeda ketika menarik gas.

Ketika menggunakan mode D, maka tarikan kurang terasa. Akan tetapi Honda mengklaim hal itu dapat membuat pengendara merasakan berkendara santai, performa bertenaga, namun hemat bahan bakar (mode standar saat motor menyala).

Sebaliknya, jika ketika menggunakan mode S, maka akselerasi akan lebih responsif, dengan kata lain tarikan lebih enteng. Pengendara yang ingin menghentikan fungsi dari fitur Idling Stop System (ISS) dengan tenaga yang sama seperti mode D.

Honda PCX Hybrid ini dilengkapi mesin 4 Langkah, SOHC, PGM-FI, berpendingin cairan, eSP dan berkapasitas  mesin 149,3 cc.

Dengan mesin bensin daya maksimum yang dihasilkan bisa mencapai 14,5 Tk pada 8.500 rpm dan tambahan dari mesin listrik sebesar 1,8 Tk pada 3.000 rpm.

Untuk torsi maksimum dengan mesin besin bisa sebeara 13,2 Nm pada 6.500 rpm dan torsi saat menggunakan motor listrik sebesar 4,3 N.m pada 3.000 rpm.

3 dari 3 halaman

Kesimpulan

Kelebihan

- Menggunakan hybrid akan terasa lebih memahami kendaraan hemat energi.

- Meski bobot bertambah, tarikan cukup responsif dan handling ringan.

- Dengan menggunakan mode riding, pengendara bisa lebih leluasa untuk berkendara.

Kekurangan

- Harga jauh lebih mahal

- Tak banyak fitur unggulan yang diterapkan

- Minimnya lokasi pengujian membuat tak leluasa untuk menyiksa skuter tersebut