Sukses

Porsche 356, Berawal dari Ketidakpuasan dengan Mobil Lain di Masanya

Porsche 356 merupakan prototipe buatan tangan dari bahan alumunium, dan sebagian komponen menggunakan milik Volkswagen.

Liputan6.com, Bangkok- Pabrikan mobil sport asal Jerman, Porsche, telah berumur 70 tahun. Usia tersebut, tidaklah muda bagi sebuah jenama yang memang telah melahirkan banyak model ikonik dan penting di industri otomotif dunia.

Jika berbicara mobil paling ikonik dan bersejarah dari pabrikan yang bermarkas di Stuttgart, Jerman ini, adalah Porsche 356. Mobil ini, merupakan kendaraan pertama yang menandakan keberadaan Porsche sejak 1948.

Tidak heran, jika Porsche 356 ini dipajang di pintu masuk gelaran Sportscar Together Day (SCTD), di Show DC Oasis Arena, Bangkok, Thailand, Sabtu (14/7/2018). Sejatinya, Porsche sudah hadir sejak 1930-an, ketika Ferdinand Porsche mendirikan perusahaan otomotif Dr. Ing. h. c. F. Porsche GmbH.

Namun, untuk mobil pertamanya, yaitu Porsche 356 baru didaftarkan pada 8 Juni 1948.

Porsche 356 ini sendiri, dibangun oleh sang anak Ferry Porsche. Mobil ini merupakan prototipe buatan tangan dari bahan alumunium, dan sebagian komponen menggunakan milik Volkswagen.

“Pada awalnya saya melihat sekeliling dan tidak bisa menemukan mobil yang saya impikan. Jadi saya memutuskan untuk membangun sendiri.“ Ini merupakan kutipan dari Ferry Porsche dan dianggap sebagai awal ide dari Porsche 356.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Untuk diketahui, tujuan produksi awal Porsche 356 adalah 100 unit per tahun. Tetapi keberhasilan mendorong Ferry Porsche untuk membangun visi sendiri, yaitu bentuk paling murni dari mengemudi.

Setelah 10 tahun sejak peluncuran perdana 356 di Stuttgart, lebih dari 25.000 unit telah diproduksi. Sampai 1965, Porsche bahkan menjual 77.766 unit model ini, dan 356 menjadi satu-satunya mobil klasik setengah dekade kemudian.

Sebagai informasi, Porsche 356 ini dipersenjatai dengan mesin empat silinder milik Volkswagen berkapsitas 1,3 liter yang dipasang pada poros belakang. Kemudian, sang pembuat meningkatkan tenaganya dari 25 Tk menjadi 40 Tk. Porsche 356 ini sendiri, teridiri dari 3 model, yaitu A, B, dan generasi terakhir yaitu C.