Liputan6.com, Jakarta - Mungkin Anda yang termasuk tak peduli dengan jenis sistem pendingin pada sepeda motor. Padahal, sistem pendingin ini bertugas untuk mengoptimalkan suhu mesin agar performanya maksimal.
Motor modern, beruntungnya sudah memiliki sistem pendingin. Di pasaran, ada dua jenis sistem pendingin, yakni pendingin udara dan pendingin cairan. Apa bedanya? Simak penjelasan dari Suzuki Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Pendingin Udara
Sistem pendingin udara ini umumnya dilakukan dengan cara memanfaatkan udara yang masuk lewat celah mesin. Cara kerjanya cukup sederhana, udara akan masuk lewat celah fairing atau cover bodi depan (biasanya berbentuk sirip), kemudian masuk ke dalam celah mesin.
Hal paling mendasar tentang mesin berpendingin udara adalah toleransi mesin terhadap suhu panas bisa dibilang cukup tinggi, sehingga motor dengan sistem pendingin udara bisa digunakan dalam berbagai kondisi cuaca, dari mulai musim deingin, hingga musim panas, tapi tidak cocok digunakan di jalanan macet.
Â
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pendingin cairan
Berbeda dengan sistem pendingin udara, sistem pendinginan cairan kebanyakan menggunakan radiator coolant mirip dengan sistem pendingin pada mobil, tapi dalam sistem yang lebih simple. Kebanyakan sistem pendingin cairan digunakan untuk motor perkotaan atau yang digunakan sehari-hari.
Cara kerjanya, cairan pendingin akan masuk lewat jalur khusus menuju ruang mesin dan menyerap panas di area tersebut. Setelah itu, cairan akan kembali ke ruang radiator untuk diinginkan kembali, dan mengalir lagi ke ruang mesin untuk menyerap panas di sana. Begitu seterusnya.
Sistem pendingin ini cukup efektif untuk jenis motor yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dengan kondisi jalanan yang tidak menentu, seperti daerah perkotaan yang cenderung padat dan berisiko macet, kontur jalan yang kurang baik dan biasa berkendara di jalur lambat.
Sumber :Otosia.com
Advertisement