Sukses

Keren, Sepeda Listrik Lokal Tembus Pasar Amerika dan Eropa

Produsen sepeda listrik Le-Bui asal Lombok, ternyata sudah pernah mengirimkan frame sepeda listriknya ke semua benua, kecuali Afrika.

Liputan6.com, Lombok - Selain motor listrik, sepeda listrik juga bisa menjadi alat transportasi harian yang terjangkau dan ramah lingkungan. Tak menutup kemungkinan, masyarakat akan semakin tertarik untuk menggunakan sepeda listrik.

Seperti motor, sepeda listrik juga banyak yang dimodifikasi. Banyak yang membuat sepeda listrik dengan gaya dan konsep yang diinginkan pemiliknya. Tak terkecuali, orang-orang luar negeri yang sudah lebih dulu menggencarkan pemakaian sepeda listrik.

Terkait itu, Le-bui (Lombok E-Bike Builder), produsen sekaligus bengkel custom sepeda listrik asal Lombok, telah membuat frame sepeda yang ternyata sudah sampai di luar negeri.

Selama dua tahun berdiri sejak Mei 2016, Le-Bui telah membuat hampir 100 unit sepeda listrik. Gede Dijaya selaku Owner Le-Bui mengatakan konsumennya tak hanya berasal dari Indonesia.

"Sudah hampir 100 unit yang pernah dibuat. Kalau dihitung benua, hanya Afrika yang belum. Australia, Amerika, Eropa juga sudah (pernah dikirim). Paling banyak ke Amerika sudah ada 13 kali. Kalau Indonesia sendiri, ke Balikpapan, Medan, Surabaya, Bogor, Jakarta, Bali, Lombok," kata Gede saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (17/7/2018).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Namun, karya yang sampai ke luar negeri bukanlah sepeda listrik yang sudah jadi. Gede mengatakan bahwa ia hanya membuat framenya saja. Hal itu menjadi pertimbangan mengingat biaya yang dikeluarkan akan sangat besar untuk pengiriman ke luar negeri.

"Kalau ke luar negeri saya khusus, bukan full bike (sepeda jadi), tapi frame saja, bodinya saja. Harga akan sulit bersaing kalau full. Part (baterai) dari luar, masuk ke sini, kena pajak. Nanti kirim ke luar kena pajak lagi. Jadi frame saja, kelengkapannya mereka yang lengkapi di sana," paparnya.

Ia sendiri mengaku tak memproduksi secara massal. Pasalnya, bengkel yang ia punya memang khusus kustom. 

"Tergantung permintaan orang tapi saya juga punya design sendiri. Kalau dalam negeri, saya bersedia merakitkan langsung atau nitip beli part-nya lewat saya, lalu dijadikan sebuah sepeda yang tinggal pakai," ujarnya.

"Ada juga yang dari Surabaya, justru dia yang kirim part-nya ke saya, nanti saya bikinkan framenya, saya rakit di sini, lalu kirim lagi ke Surabaya," lanjut Gede.

Untuk framenya, ia mengaku membuat sendiri proses dari awal memotong, las, hingga cat. Bahannya juga ada yang terbuat dari stainless dan juga pelat galvanis.