Sukses

Mobil Cina Ini Punya Cara Hadapi Dominasi Merek Jepang

DFSK ingin menepis anggapan merek Cina yang kerap dipandang sebelah mata di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Pasar otomotif nasional kini tak hanya dijejali merek mobil Jepang, Eropa atau Amerika Serikat. Sebab, merek mobil Cina rupanya ingin menjadikan Indonesia sebagai pundi-pundi  penghasilan baru.

Setidaknya hal itulah yang tengah dilakukan merek mobil asal negeri Tiongkok, Dongfeng Sokon (DFSK), melalui agen tunggal pemegang merek di Indonesia, PT Sokonindo Automobile.

DFSK sangat percaya diri menapaki roda bisnisnya di Indonesia. Dengan penuh optimistis mereka ingin menepis anggapan miring merek China yang kerap dipandang sebelah mata masyarakat Indonesia.

Managing Director of Sales Center PT Sokonindo Automobil Franz Wang menyatakan meski banyak produk dari berbagai negara hadir di Indonesia, namun DFSK akan menjawab kepercayaan pelanggan-pelanggan di Tanah Air  terhadap produk merek Cina.

“Balik lagi, kami melihat dari kebiasan konsumen, kami akan memegang teguh nilai-nilai perusahaan kami, yaitu semuanya dilakukan demi konsumen, dengan mengutamakan kualitas produk,” ungkap Franz saat ditemui wartawan di mall Kota Kasablanka, Jakarta, Kamis malam (20/7/2018).

Franz juga menyatakan, untuk memberikan kepuasan kepada konsumen, DFSK akan memberikan pelayananan aftersales servis dengan baik. Termasuk memperluas jaringan penjualan.

Bahkan untuk lebih meyakinkankan konsumen akan produk berkualitas, kata Franz, DFSK memberikan garansi paling super, yaitu mencapai tujuh tahun.

 

 

 

 

2 dari 2 halaman

Mobil Cina Made in Cikande Siap Ekspor, Ini Negara Tujuannya

DFSK rupanya tak hanya ingin menjadikan Indonesia sebagai pasar, sebaliknya mereka juga ingin menjadi basis produksi dan mengekspornya ke sejumlah negara.

Hal ini diungkapkan langsung Co-CEO PT Sokonindo Automobile, Alexander Barus. Menurutnya, rencana ekspor akan dilakukan pada awal 2019.

“Mulai ekspor ke negera ASEAN. Pertama Thailand, setelah itu Vietnam,” ucap Alexander.

Lebih lanjut Alexander menyatakan, ekspor yang dilakukan merek mobil Cina ini adalah kendaraan berjenis sport utility vehicle (SUV) dan mini pick-up.

Tentu saja jika bicara DFSK yang diproduksi di Cikande, Banten, saat ini memang baru dua produk yang diracik, yaitu SUV Glory 580 dan DFSK Super Cab.

“Komposisinya (ekspor) 70 persen untuk SUV dan 30 persen pada model mini pikap. Tapi itu tergantung pasar dan bagaimana perubahannya," tuturnya.

Adapun alasan kedua negara tersebut menjadi tujuan tak lain, karena sudah tersedia jaringan dealer.