Liputan6.com, Jakarta - Timing belt merupakan benda lunak yang perannya vital dalam proses kerja jantung pacu mobil. Jika sampai terlupakan, karetnya getas, bisa-bisa belt itu putus dan bagian dalam mesin mobil pun berhantaman.
Makanya, penggantian timing belt penting untuk diperhatikan. Usianya memang panjang, tetapi justru karena itu orang jadi lupa.
Soal berapa usianya, Oman Syahroni, Kepala Teknisi Benzi Motor di bilangan Jakarta Pusat bilang setidaknya 20.000 km sudah ganti.
Advertisement
Baca Juga
"Usia timing belt sebenarnya lumayan panjang. Bisa 40.000 km. Cuma saya tidak sarankan ganti pas 40.000 km. Menjaga agar di jalan tidak tiba-tiba putus. Sebelum dia mendekati rusak, biasanya sudah diganti duluan, misalnya 20.000 km," kata dia.
Dengan cara itu, pengemudi tidak perlu khawatir. Penggantian lebih awal itu sendiri bisa menghindari mobil dari kerusakan mesin tadi.
"Itu kan lebih aman, jangan sampai sudah 40.000 km kita lupa, terus putus, kan risiko," kata dia.
Lain lagi dengan Eris Novansyah Gunawan dari Anugerah Motor di Jakarta Pusat. Usia timing belt yang ia jual diperkirakan bisa mencapai 60.000 km.
"Cuma kadang bengkel cari aman. Kalau pemakaiannya di Jakarta, biasanya bengkel dari odometer yang lama ditambah 40.000 km," ujarnya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Ada hal yang tidak disadari juga soal waktu timing belt. Eris mewanti-wanti, usia timing belt tidak melulu berdasarkan kilometer.
"Ini buat spare ketika kita manasin mesin atau macet, itu kan dia tetap berputar, tetapi enggak kehitung di kilometernya," ujarnya.
Reporter : Dimas Wahyu Trihardjanto
Sumber: Otosia.com
Advertisement