Sukses

Mulai Serius di Pasar Hidrogen, Harga Toyota Mirai Turun?

Toyota saat ini tengah mengembangkan generasi baru dari FCV Mirai, dan diharapkan bisa hadir awal 2020-an

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu raksasa otomotif, Toyota semakin serius di pasar kendaraan hidrogen atau fuel cell (FCV). Bahkan, pabrikan asal Jepang ini berencana untuk menggandakan investasi di kendaraan berbahan hidrogen, merancang SUV kelas bawah, serta bus dan truk hingga mencapai skala ekonomi.

Dilansir Reuters, Jumat (27/7/2018), Toyota saat ini tengah mengembangkan generasi baru dari FCV Mirai. Mobil tersebut diharapkan bisa hadir awal 2020-an, dan berharap bisa sukses dan membuktikan kendaraan hidrogen bisa diterima pasar dengan baik.

"Kami akan beralih dari produksi terbatas ke produksi massal, mengurai jumlah material berharga mahal seperti platinum yang digunakan di FCV, dan membuat sistem yang lebih kompak dan powerful," ujar Yoshikazu Tanaka, Chief Engineer Mirai.

Rencananya, Toyota bakal memperkenalkan model FCV lainnya, termasuk SUV, pikap, dan truk komersial pada 2025.

Sementara itu, pihak Toyota memang masih menutup keran informasi terkait masa depan line-up FCV. "Kami akan menggunakan banyak bagian dari mobil penumpang yang ada, dan model lain di truk FCV," tambah Ikuo Ota, Manajer Perencanaan Bisnis Baru Proyek Kendaraan Bahan Bakar Sel Toyota.

Sumber lain juga menyebutkan, perusahaan tengah meningkatkan jarak mengemudi Toyota Mirai. Jika sebelumnya hanya mampu menempuh jarak sekitar 500 km, diharapkan bisa mencapai 1.000 km pada 2025.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Sebagai informasi, hidrogen merupakan sumber daya alam paling melimpah di alam semesta. Bahkan, hidrogen bisa menjadi energi yang lebih baik dibanding baterai yang digunakan untuk mobil listrik dengan berat yang sama.

Toyota Mirai sendiri merupakan FCV produksi pertama di dunia, dan diluncurkan pada 2014. Namun, dengan harga yang masih mahal sekitar US$ 60 ribu sebelum insentif pajak, mobil ini masih kurang menarik di mata pecinta otomotif.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.