Liputan6.com, Jakarta - Bagi sebagian orang, mengendarai motor sport memiliki kebanggaan tersendiri. Selain terlihat lebih macho, naik motor sport juga bisa memacu adrenalin karena berperforma tinggi.
Secara garis besar, ada dua jenis motor sport, yaitu sport-fairing dan naked-sport. Terkadang hal ini menimbulkan kebingunan bagi para konsumen untuk menjatuhkan pilihan.
Sebenarnya, lebih baik motor sport full-fairing atau naked-sport? Mari kita bedah satu per satu.
Advertisement
Baca Juga
Desain dan Kenyamanan
Beda antara sport-fairing dan naked-sport tidak hanya terletak pada cover body depan saja, tetapi juga pada desain serta kenyamanan.
Mengutip dari Bikesmedia.in, biasanya, desain sport-fairing atau kerap disebut sebagai pure-sportbike cenderung lebih aerodinamis.
Hal ini juga tak terlepas dari posisi berkendara keduanya. Pengendara pure-sportbike dipaksa lebih menunduk lantaran posisi stang clip-on yang rendah. Postur ini memang tidak nyaman ketika melibas kemacetan, tapi berguna untuk mencapai kecepatan tinggi.
Sementara itu, posisi berkendara motor naked-sport lebih santai dan tegak. Meski terbilang kurang aerodinamis, postur tersebut lebih nyaman untuk menempuh perjalanan jauh dan melewati kemacetan.
Â
Selanjutnya
Performa dan Pengendalian
Selain desain, biasanya, performa sport-fairing dan naked-sport cenderung berbeda. Mesin motor fairing unggul di sektor tenaga puncak, sementara naked-sport lebih mumpuni di sisi torsi maksimumnya. Karena itu, naked-sport lebih bersahabat untuk city ride.
Salah satunya adalah BMW Motorrad. Berdasar situs resminya, BMW sport-fairing mereka S1000RR memiliki tenaga sebesar 199 hp/ 13.500 rpm. Angka tersebut jauh lebih besar dari saudaranya, BMW S1000R yang hanya bertenaga 165 hp/ 11.000 rpm.
Meski demikian, BMW S1000R lebih unggul di sisi torsi, mencapai 114 Nm/ 9.250 rpm. Sementara itu, torsi maksimum BMW S1000RR hanya 113 Nm/ 10.500 Rpm. Dengan kata lain, naked-sport berakselerasi lebih cepat ketimbang sport-fairing untuk kapasitas mesin yang sama.
Namun, tak jarang juga pabrikan menggunakan mesin yang sama untuk dua model berbeda. Contohnya, di Indonesia, ada Yamaha YZF-R25 (sport-fairing) dan Yamaha MT25 (naked-sport). Keduanya sama-sama mengusung mesin 2-silinder bertenaga 35,5 hp dengan torsi maksimum 22,6 Nm.
Kesimpulan
Jika lebih banyak berkendara di perkotaan atau kerap berhadapan dengan macet dan jalanan yang tidak rata, disarankan untuk memilih naked-sportbike.
Namun, apabila Otolovers penggila kecepatan dan ingin terlihat sporty, tidak ada salahnya membeli motor full-fairing.
Sumber: Otosia.com
Advertisement