Liputan6.com, Jakarta Era mobil listrik sudah tidak bisa ditahan lagi. Tak heran bila makin banyak produsen otomotif yang mengeluarkan produk berbasis energi listrik, baik itu yang sudah jadi maupun yang masih purwarupa seperti Mitsubishi E-Evolution yang dipamerkan di GIIAS 2018.
Mobil ini bukan sekadar menggabungkan unsur SUV dan teknologi listrik, desainnya sendiri penuh dengan keunikan yang bersifat fungsional. Misalnya saja air intake yang besar di bawah headlamp. Fungsinya memberikan aliran udara cukup untuk mendinginkan kaliper rem listrik.
Advertisement
Baca Juga
Jika bicara SUV listrik, tenaganya disebut tidak akan tanggung. Pasalnya, mobil ini punya tiga motor listrik dengan torsi yang berlimpah. Absennya mesin besar di bawah kap, hal itu memberi ruang bagi desainer untuk mewujudkan sebuah kokpit lapang yang baru dan radikal.
Panel instrumen tampak mengambang di depan pengemudi. Panel instrumen ini mengadopsi bentuk panel horizontal khas Mitsubishi, dengan menempatkan informasi di atas garis sumbu dan tombol operasional berada di bawah.
Sebuah layar datar besar membentang di dashboard menampilkan kondisi di luar kendaraan, navigasi, dan informasi pembimbing. Layar besar ini diapit oleh dua layar yang lebih kecil untuk menampilkan gambar dari kamera depan dan belakang.
Â
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Penggerak Listrik
Kembali ke sistem pembangkit tenaga, mobil ini menggunakan motor listrik dengan performa dan torsi tinggi dipadukan dengan sistem baterai berkapasitas besar. Baterainya terletak di bawah lantai tengah kendaraan sehingga memberikan pusat gravitasi rendah untuk stabilitas pengemudiannya.
Meski listrik, SUV ini punya sistem gerak 4WD. Sistem triple motor 4WD menggunakan satu motor untuk menggerakkan roda depan, dilengkapi dengan sistem Dual Motor Active Yaw Control (AYC) yang menggabungkan dua motor belakang melalui unit torque-vectoring AYC yang dikontrol secara elektronik.
Semua ini terintegrasi ke dalam sistem kontrol dinamis yang unik, Super All-Wheel Control (S-AWC) sehingga meningkatkan kemampuan berbelok dan performa traksi. Sementara itu, remnya pakai bantuan kaliper listrik, menggantikan prinsip kerja kaliper hidrolik konvensional. Menurut Mitsubishi, efek dari sistem tersebut dapat langsung dirasakan bahkan pada kecepatan dan tekanan gravitasi rendah.
Â
Advertisement
Artificial Intelligence
Bukan cuma punya keunikan desain yang fungsional dan juga sistem gerak mesinnya, kendaraan listrik ini punya sistem AI (Artificial Intelligence). Sistem ini bekerja menggunakan susunan sensor memungkinkan sistem AI untuk segera membaca perubahan kondisi jalan dan lalu lintas, serta keinginan pengemudi.
Penggunaan sistem AI itu membuatnya punya fungsi bimbingan khusus yang memungkinkan sistem tersebut mentransfer pengetahuan kepada pengemudi untuk meningkatkan keahlian mengemudinya.
Setelah membangun gambaran tingkat keterampilan pengemudi, sistem ini membangun program pelatihan yang memberikan saran melalui dialog suara dan layar dasbor. Hasilnya, pengemudi dapat merasakan kendaraan sesuai dengan apa yang mereka inginkan.
Penulis: Nazzarudin Ray
Sumber: Otosia.com