Liputan6.com, Jakarta - Setahun menapaki kariernya di Indonesia, PT SGMW Motors Indonesia (Wuling Motors) menuai hasil positif. Itu dibuktikan dengan penjualan yang mencapai 13.170 unit, terhitung Agustus 2017 hingga Juni 2018. Padahal, Wuling baru punya dua model saja, yakni Confero dan Cortez.
Pencapaian ini tentu tidak terlepas dari strategi jitu yang diterapkan pabrikan asal Tiongkok itu. Salah satunya adalah dengan mematok harga yang menggoda. Bagaimana tidak, semua harga produk Wuling berada di bawah kompetitor di kelasnya.
Meski begitu, fitur yang ditawarkan tidak bisa dianggap remeh. Bahkan beberapa fitur yang diaplikasi produk Wuling tidak dimiliki lawan-lawannya yang notabene harganya berada di atasnya. Salah satunya adalah Tire Pressure Monitoring System (TPMS).
Advertisement
Tidak cukup dengan menawarkan produk murah dengan fitur berlimpah, Wuling juga menghadirkan layanan after sales (purnajual) yang menggiurkan, seperti garansi umum selama 3 tahun serta garansi mesin dan transmisi selama 5 tahun.
Baca Juga
Tidak cuma itu, Wuling juga memberikan garansi 1 tahun untuk suku cadang serta bebas biaya jasa perawatan berkala selama 2,5 tahun atau setara 50 ribu kilometer.
Kejutan yang diberikan tidak berhenti sampai di situ karena Wuling berani menjamin harga suku cadangnya jauh lebih rendah ketimbang kompetitornya.
After Sales Director Wuling Motors Taufik S Arief mengatakan, ada sejumlah faktor yang membuat harga suku cadang mobil Wuling terjangkau sehingga tidak terlalu membebankan kantong. Salah satunya adalah suku cadang yang didatangkan langsung dari Cina.
"Beberapa spare part kita impor dari Head Quarter (di Cina). Secara struktur biaya kami dapat harga dari sana juga kompetitif," kata Taufik di arena GIIAS di ICE, BSD City, Tangerang.
Ia menuturkan, tingginya penjualan Wuling di negeri asalnya membuat harga suku cadang menjadi terjangkau. "Tahun lalu saja penjualan Wuling di Cina mencapai 2,1 juta unit. Jadi secara kuantitas memang sudah sangat besar sehingga harga spare part (suku cadang) bisa jadi murah karena produksinya banyak," Taufik menambahkan.
Selanjutnya
Disebutkan, selain didatangkan langsung dari Negeri Tirai Bambu, beberapa komponen lain juga diimpor dari sejumlah penyedia suku cadang kelas dunia, seperti Aisin (Jepang), Bosch, Continental, dan Mann+Hummel (Jerman), Nexteer dan Goodyear (Amerika Serikat), serta Autoliv (Swedia).
"Komponen seperti sensor, electric, dan safety banyak diambil yang dari Eropa. Contohnya flywheels yang dibuat di Jerman, kemudian sensor seperti ECU (Electronic Control Unit) dari Bosch, airbag dari Continental dan ECM (Engine Control Module) dari Continental juga.
"Saya pikir ini mewakili secara persepsi dari Eropa, nyaman untuk safety" kata Taufik.
Sekadar informasi, Wuling Motors memiliki 45 supplier lokal dan 15 di antaranya berada di supplier park. "Hal ini membuat Wuling Motors mampu menyediakan 56 persen komponen lokal di Wuling Confero S," ujar Taufik.
Wuling juga memiliki Parts Distribution Center (PDC) yang terintegrasi dengan fasilitas perakitan di pabrik Wuling Motors. Ini menjadi strategi jitu untuk menekan ongkos produksi karena pengiriman komponen ke lokasi perakitan menjadi lebih cepat.
Â
Advertisement
Selanjutnya
Berikut ini simulasi total biaya kepemilikan produk Wuling:
Seri Confero
• Total Biaya Perawatan Berkala: Rp 6.701.132
• Rata-rata biaya per tahun: Rp 1.340.226
• Rata-rata biaya per bulan: Rp 111.686
Â
Cortez 1.8
• Total Biaya Perawatan Berkala: Rp 6.884.374
• Rata-rata biaya per tahun: Rp 1.376.875
• Rata-rata biaya per bulan: Rp 114.740
Â
Cortez 1.5
• Total Biaya Perawatan Berkala: Rp 6.030.712
• Rata-rata biaya per tahun: Rp 1.206.142
• Rata-rata biaya per bulan: Rp 100.512.