Sukses

Mobil ASEAN Kolaborasi Indonesia dan Malaysia Semakin Serius, Ini Buktinya

Kerjasama dua negara, Indonesia dan Malaysia untuk berkolaborasi dalam rangka pengembangan industri otomotif yang kompetitif di pasar Asia Tenggara semakin serius.

Liputan6.com, Jakarta - Kerjasama dua negara, Indonesia dan Malaysia untuk berkolaborasi dalam rangka pengembangan industri otomotif yang kompetitif di pasar Asia Tenggara semakin serius. Nantinya, kerjasama ini juga bakal mengarah dengan pengembangan kendaraan, yang disebut mobil ASEAN.

Langkah sinergi kedua negara serumpun ini, ditandai dengan pertukaran Memorandum of Agreement (MoA), antara Presiden Institut Otomotif Indonesia (IOI), I Made Dana Tangkas dan CEO Malaysia Automotive Institute (MAI), Dato Mohamad Madani Sahari.

"Indonesia bersama Malaysia ingin menjadi pelopor di ASEAN, karena kita menyadari bahwa ASEAN merupakan satu kekuatan ekonomi yang cukup besar," jelas Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII), Kementerian Perindustrian (Kemenperin), I Gusti Putu Suryawirawan, dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Selasa (14/8/2018).

Lanjut Putu, kerjasama ini akan meliputi pengembangan kompetensi sumber daya manusia, penguatan rantai pasok, peningkatan daya saing industri komponen, serta kegiatan penelitian dan pengembangan (RnD).

Selain itu, kerjasama ini diharapkan bisa membuat komponen bersama yang kritikal dan nonkritikal untuk diproduksi dan dipasarkan di Asia Tenggara. "Dengan populasi yang sangat besar hingga mencapai 650 juta jiwa, menjadi potensi market khususnya bagi industri otomotif," tambahnya.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Sementara itu, menurut Presiden IOI, I Made Dana Tangkas, dengan kekuatan industri otomotif kedua negara, bisa mengenal konten ASEAN untuk kendaraan dari komponen yang diproduksi oleh negara ASEAN.

"Sekarang minimal di masing-masing negara lokal konten 40 persen, kalau dijumlah bisa mencapai 100 persen sehingga bisa disebut ASEAN content. Jadi, dari sini, mobil ASEAN bisa dibangun," pungkasnya.

Â