Liputan6.com, Jakarta - Pengendara mobil maupun sepeda motor kerap terpancing emosi di jalan raya. Terlebih di kota-kota besar yang kerap ditemukan kondisi jalanan macet.
Seperti dilansir Hyundai, Selasa (21/8/2018) Berkendara di jalan raya tidaklah perlu cepat emosi, karena dalam keadaan marah, maka akal sehat Anda jadi tertutupi nafsu amarah yang dapat meledak-ledak sehingga menguras energi.
Â
Advertisement
Baca Juga
Apabila sudah emosi, maka hal-hal yang sebenarnya tidak perlu terjadi atau bahkan merugikan kita sendiri. Terlebih penyesalan akan muncul setelah kerugian terjadi baik di sisi orang yang marah sendiri maupun pengguna jalan lain.
Untuk itu, ada baiknya mencegah timbul amarah berlebihan dengan menerapkan perilaku berkendara defensive driving.
Cara ini merupakan teknik mengemudi yang mengutamakan pencegahan terhadap terjadinya berbagai kemungkinan buruk, khususnya di jalan raya.
Salah satu yang diterapkan dalam defensive driving yaitu setiap pengemudi atau pengendara berbagai jalan dengan yang lainnya, baik itu kepada pejalan kaki atau pengemudi truk dan bus.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Masih menurut Hyundai, defensive driving juga mengajarkan pengemudi untuk mengontrol emosi agar tidak mudah terpancing perilaku pengemudi lain.
Oleh sebab itu, hindarilah berkendara secara agresif, karena cepat tidak berarti harus agresif. Sebaliknya, mengemudi agresif justru dapat mencelakakan baik diri sendiri, ataupun pengguna jalan lain.
Jika kondisi jalan macet, maka hal yang perlu dilakukan adalah bersabar. Sebab, macet juga dapat memicu kelelahan sehingga.
Salah satu bentuk bersabar di jalanan yaitu tidak berpindah-pindah lajur atau menyerobot jalur kendaraan lain. Usahakan berkendara dengan pikiran yang positif agar tidak membuat lelah badan dan jika badan tidak lelah maka emosi bisa diredam.
Â
Advertisement