Liputan6.com, Jakarta - Mobil balap karya ITS Sapu Angin, Sapuangin Speed 6 resmi diluncurkan. Mobil tersebut, bakal dilombakan dalam ajang Student Formula Japan 2018, yang berlangsung pada 4 sampai 8 September 2018 di Ecopa Stadium, Shizuoka Prefecture, Jepang.
Keikutsertaan mahasiswa Institut Teknik Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya ini didukung penuh oleh PT Pertamina Lubricants.
Team Sapuangin sendiri fokus untuk menciptakan dua jenis mobil, yaitu mobil hemat energi dan mobil formula. Mobil formula karya ITS ini sudah mencapai generasi keenam. Pencapaian Sapuangin sendiri sudah terbilang bagus, terutama dalam ajang Student Formula Japan yang diikuti.
Advertisement
Simak Pula
Terbukti, dari prestasi-prestasi yang diraih seperti menjadi Best Rookie Award atau sebagai pendatang baru terbaik pada 2013, serta peringkat Sapuangin yang terus meningkat sejak keikutsertaannya di ajang tersebut.
"Kami hadir sebagai bentuk dari dukungan serta apreasiasi terhadap prestasi anak bangsa. Tentunya kami bangga bisa menjadi bagian dari inovasi dan kreatifitas generasi penerus negeri ini, untuk mengharumkan nama Indonesia," jelas Sales Region Manager V Jatim Balinus PT Pertamina Lubricants, Budi Suharyanto, dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com, Senin (27/8 /2018).
Selain dari ITS, tercatat terdapat beberapa universitas lain yang juga akan berlaga di kompetisi tersebut, yaitu Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Islam Indonesia (UII) dan Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS).
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:
Tanding di Inggris, Mobil Mahasiswa ITS Jadi yang Tercepat dan Terhemat
ITS Team 2 dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berhasil membawa mobil Sapuangin ciptaannya sebagai juara dunia dalam Drivers' World Championship (DWC) yang digelar di Sirkuit Queen Elizabeth Olympic Park, London, Inggris, beberapa waktu lalu.
Sapuangin berhasil melewati trek sepanjang 6,7 km dan elevasi naik turun antara tiga hingga 12 meter. Setiap tim tentu merancang strateginya masing-masing.
"Ada yang setia menjaga kecepatan dalam strategi yang terukur karena race berlangsung dalam 10 lap. Sapuangin termasuk salah satunya," kata Billy Firmansyah, Manajer Nonteknis Tim Sapuangin ITS, dikutip dari laman resmi ITS.
Menurut Billy, Tim Sapuangin ITS sengaja memasang strategi dengan terus menggunakan kecepatan sedang di lap awal. Driver harus mengatur kecepatan yang tak boleh lebih dari 40 km/jam agar efisiensi energi menjadi seimbang.
Meski begitu, ITS selalu berada dalam posisi empat besar terdepan. Melihat kondisi bahan bakar yang masih memadai, Sapuangin tancap pedal gas dalam-dalam.
"Di putaran lap terakhir, Sapuangin akhirnya mampu menyalip mobil lawan dan berhasil menempati posisi terdepan," tuturnya.
Baca Juga
Advertisement