Liputan6.com, Stuttgart - Rasanya janggal jika mendengar teknologi keselamatan dikaitkan dengan sebuah roket. Terutama jika roket tersebut disematkan pada kendaraan roda dua.
Jika Anda membaca sepintas, tentu hal itu yang terpikir. Apalagi roket memang identik dengan kecepatan tinggi ataupun senjata. Namun Bosch, mengembangkan teknologi roket untuk meningkatkan keselamatan pengendaraan motor, utamanya saat menikung.
Advertisement
Baca Juga
Caranya cukup unik, dengan menembakkan udara ketika motor berbelok dan dideteksi terlalu miring lalu berpotensi jatuh. Ya, yang disemburkan merupakan udara yang terdiri atas argon atau helium. Tentu saja bukanlah bahan bakar seperti yang digunakan roket untuk pergi ke luar angkasa. Gas serupa sudah digunakan oleh Bosch untuk teknologi pengembang airbag. Sifatnya yang mudah menyembur dalam waktu sangat singkat dirasa sanggup bekerja dalam tempo yang sangat cepat untuk mencegah motor jatuh.
Seperti beragam teknologi Bosch lainnya, fitur ini dianggap mampu dikembangkan dan meminimalisir potensi kecelakaan. Fitur ini menurut Cycle World masuk dalam daftar peranti canggih peningkat keselamatan yang tengah disiapkan Bosch untuk masa depan. Termasuk juga tentunya beberapa fitur lain seperti Automated Cruise Control, Bind Spot Detection, dan lainnya.
Seperti diungkap Cycle World, roket merupakan bagian dari fitur Slip Mitigation System. Sesuai namanya, ternyata kegunaan roket bukan saja untuk mencegah motor jatuh merebah, melainkan juga meningkatkan traksi maksimum roda dengan mengembalikan motor sudut yang seharusnya. Beberapa kecelakaan ketika menikung memang kerap terjadi cukup fatal. Low side maupun high side merupakan beberapa jenis kecelakaan fatal yang kerap terjadi saat motor bermanuver di tikungan.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Insinyur yang menjadi pimpinan proyek, Anja Wahl menjelaskan bahwa sistem ini masih berupa konsep semata. Bahkan saat produksinya nanti belum tentu menggunakan gas yang persis seperti isi airbag. Pernyataan Wahl tentang komposisi gasnya hanya untuk membuat proyek ini masuk akal di masyarakat.
Bosch menurutnya sudah sering melakukan survey pada pengendara motor. Salah satu hal yang ditakuti adalah berbelok di atas aspal licin. Timnya sudah mengembangkan beragam teknologi untuk mendeteksi jalan licin, menggunakan sensor kecepatan, kemiringan, hingga mengurangi tenaga sudah bisa diaplikasikan. Namun pasca pembacaan itu, apa yang bisa dilakukan sistem dengan lebih lanjut.
Faktanya, para pengendara memang tak semuanya bisa seperti Marc Marquez yang bertahan dengan dengkul dan sikunya untuk mempertahankan motor agar tak jatuh. Diperlukan teknologi tambahan. Dari situ, roket dikembangkan untuk menyemburkan udara bertekanan tinggi. Ya, tekanan tinggi yang suaranya memiliki dentuman keras layaknya senjata.
Dalam demonstrasinya, motor KTM 1190 dipasangkan sistem ini. Peranti dicangkokkan sedekat mungkin ke roda depan. Nampaknya posisi peranti ini bisa berbeda tergantung jenis dan geometri motor. Pada demo tersebut terlihat gas menyembur dari sisi luar motor ke arah atas. Dengan semburan itu, traksi yang sebelumnya sempat terdeteksi hilang jadi kembali dan motor tetap bisa dikendalikan.
Masih banyak tentu proses yang harus dilalui Bosch sebelum fitur roket penyelamat pada motor ini bisa diwujudkan. Namun melihat aplikasi roket pada motor selain untuk meningkatkan kecepatan, bagi kami merupakan solusi jenius!
Sumber: Oto.com
Advertisement