Liputan6.com, Jakarta - Setelah skandal emisi yang melibatkan Volkswagen (VW), atau yang populer disebut dieselgate, pengujian emisi kini dilakukan dengan lebih ketat. Terbukti, dari hasil pengujian tersebut, hanya setengah dari seluruh model mobil penumpang VW di Jerman yang sudah sesuai dengan standar polusi baru.
Melansir Reuters, Selasa (4/9/2018), mobil yang beredar di Uni Eropa harus mematuhi prosedur Worldwide Harmonised Light Vehicle Test Procedure (WLTP). Namun, Volkswagen hanya memperoleh izin regulasi untuk tujuh model dari 14 model utamanya.
"Tes-tes baru ini lebih rumit dan memakan waktu dua sampai tiga kali lebih lama dari pada di masa lalu. bahkan, model edisi terbatas perlu diuji secara terpisah," jelas Thomas Zahn, Kepala Penjualan dan Pemasaran Mobil Penumpang Volskwagen.
Advertisement
"Bulan-bulan mendatang akan menantang bagi kami," tambah Zahn.
Baca Juga
Lanjut Zahn, model terlaris Volkswagen Golf masih menunggu pengujian dari pihak berwang. Diharapkan, model ini bisa lulus standar WLTP pada akhir September.
Sementara itu, dengan pengujian ini, diperkirakan pengiriman untuk VW Golf ini dilakukan September dan Oktober. "Kami mengharapkan pengiriman yang sangat besar pada Desember," pungkasnya.
Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:
Mercedes-Benz Diduga Curangi Uji Emisi Diesel
Investigator U.S. menemukan perangkat lunak ilegal yang terdapat pada Mercedes-Benz diesel. Perangkat lunak tersebut diduga membantu mobil Mercedes-Benz diesel untuk lolos uji emisi.
Dilansir Bild am Sonntag, investigator menemukan fungsi manajemen mesin yang disebut 'slipguard'. Fungsi tersebut aktif pada saat mobil akan diuji di laboratorium.
Dilansir Autonews, mengutip sebuah dokumen internal, fungsi lainnya adalah 'Bit 15' yang mematikan fungsi pembersih emisi setelah berkendara sejauh 25,7 km. Fungsi tersebut akan membuat mobil mengeluarkan emisi NOx sebanyak 10 kali lebih tinggi dibanding standar emisi yang berlaku.
Informasi tersebut mengutip kepada sebuah pertanyaan dalam surat elektronik pihak internal milik insinyur Mercedes-Benz, yang mempertanyakan fungsi perangkat lunak tersebut ilegal atau tidak.
Pembicara dari Daimler menolak untuk berkomentar mengenai isi dari dokumen tersebut. Yang pasti, pihaknya akan berkoordinasi penuh dengan pihak berwajib. "Pihak berwajib mengetahui isi dokumen tersebut, belum ada komplain yang dilayangkan, " ungkapnya.
Daimler saat ini berada dalam investigasi pihak U.S. dan Jerman untuk dugaan. Jika benar ada kecurangan, akan ada penalti dan mobil diesel Mercedes-Benz akan direcall.
Kasus yang tengah menimpa Mercedes-Benz pernah terjadi pada Volkswagen tahun 2015 lalu. Saat itu, mobil diesel Volkswagen disemati dengan perangkat lunak agar standar emisi terpenuhi saat pengujian laboratorium. Â
Advertisement