Sukses

Vietnam Punya Mobil Nasional, Harganya Tidak Murah

Pasar otomotif global akan semakin ramai dengan kehadiran mobil baru. Mobil nasional Vietnam, yaitu Vinfast akan diluncurkan saat Paris Motor Show pada Oktober mendatang. Untuk diketahui, di Vietnam, 2 model mobil itu baru akan meluncur pada Desember 2018.

Liputan6.com, Jakarta Pasar otomotif global akan semakin ramai dengan kehadiran mobil baru. Mobil nasional Vietnam, yaitu Vinfast akan diluncurkan saat Paris Motor Show pada Oktober mendatang.  Untuk diketahui,  di Vietnam, 2 model mobil itu baru akan meluncur pada Desember 2018.

Dilansir Zing, Vinfast secara resmi mengumumkan foto dan video eksterior kedua model mobilnya. Baru-baru ini, kedua kendaraan itu bocor dalam sebuah video saat konferensi pers di studio Pininfarina di Turin, Italia.

Tanggal 2 Oktober mendatang, pabrikan mobil Vietnam itu akan memboyong produk mereka dan akan dipamerkan pada Paris Motor Show 2018.

 

 

 

Dari gambar tersebut, desain kedua mobil jelas terlihat mengesankan. Grille radiator polygonal dengan V-motion di tengah dan DRL LED. Menurut sumber, model SUV Vinfast akan setara dengan BMW X5, sedangkan model sedan akan sama dengan BMW 5-Series.

Mengingat kelas mobil tersebut, maka sepertinya jangan berharap kedua mobil nasional tersebut akan berharga murah. Tapi sebagai gantinya, mobil ini akan membuktikan bahwa orang Vietnam juga mampu membuat mobil kelas kakap.

Meskipun tak secara resmi, namun sebelumnya Vinfast sempat membocorkan interior salah satu dari dua mobil. Pada setir terlihat fitur control button, electric clocks, tuas BMW dan hiburan dengan layar sentuh besar.

Sumber: Otosia.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Menunggu Mobil Nasional Baru Milik Malaysia, Indonesia Kapan?

Setelah Proton diakuisisi perusahaan asal Cina, Geely, Perdana Menteri (PM) Malaysia terpilih, Mahathir Mohamad sudah tidak menganggap Proton sebagai mobil nasional.

Bahkan, PM berumur 92 tahun ini mengatakan jika Malaysia memiliki aspirasi untuk memulai proyek mobil nasional baru. Pernyataan tersebut, disampaikan saat berbicara di International Conference 24th tentang Future of Asia, or Nikkei Conference di Jepang.

 

"Mobil nasional harus dimiliki oleh orang Malayasia. pada awalnya, kami memiliki investasi yang sangat kecil di Mitsubishi Motor Corporation, dan akhirnya kami dapat mengelola sendiri," jelas Mahathir, disitat Paultan, Senin (11/6/2018).

Lanjutnya, namun sekarang, Proton telah dijual ke perusahaan Cina, dan itu bukan lagi mobil nasional.

"Ambisi kami adalah untuk memulai mobil nasional lain, mungkin dengan bantuan dari mitra kami di Asia Tengara, seperti Thailand. Dan juga Jepang, Korea, dan Cina karena jelas ada kapasitas untuk memproduksi mobil berkualitas baik yang laku di pasar dunia, dan kami ingin mengakses pasar dunia," tambahnya.

Pria yang masih hobi menyetir kendaraannya sendiri ini, Malaysia memiliki kemampuan untuk melakukan proyek semacam tersebut (mobil nasional). Meskipun untuk awalnya, masih bergantung pada teknologi dan mitra asing di awal.

 

Proton sendiri, kini berada di bawah perusahaan induknya, DRB-Hicom, dan pemegang saham terbesarnya, adalah Tan Sri Syed Mokhtar Albukhary.

"Proton bukan milik pemerintah. Itu milik Tan Sri Syed Mokhtar Albukhary," jelas Mahathir.

"Terserah padanya, apakah dia ingin membeli (kembali saham). Pemerintah tidak punya niat untuk membeli kembali Proton," tegasnya.

Untuk diketahui, Mahathir memang bukan orang baru di Proton. Ia merupakan penasihat Proton, sebelum akhirnya menjadi ketua pada 2014, dan mundur dua tahun kemudian setelah perusahaan memperoleh pinjaman dana dari pemerintah.