Sukses

Aturan Pajak Mobil Listrik Segera Beres, Lebih Murah dari Mobil Konvensional?

Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah berusaha agar Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil listrik diturunkan atau bahkan dihapuskan.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah berusaha agar Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil listrik diturunkan atau bahkan dihapuskan. Dengan begitu, harga jual untuk mobil ramah lingkungan ini bakal lebih murah atau sama dengan mobil konvensional.

Dijelaskan Menteri Perindustrian (Menperin), Airlangga Hartarto, saat ini usulan penghapusan PPnBM untuk mobil listrik sudah diajukan. Bahkan, usulan pajak untuk mobil listrik, hybrid, plug-in hybrid, ataupun energi terbarukan lainnya tinggal dirapatkan di Kementerian Perekonomian satu kali lagi.

"Tinggal dirapatkan di Menko satu kali lagi dan sudah selesai. Jika ini sudah selesai, industri akan berjalan. Studinya sedang berjalan dengan Toyota, dan kemarin temuannya tipe plug-in hybrid yang cocok dengan Indonesia, karena dari segi infrastruktur dan teknologi suitable," jelas Airlangga, saat ditemui di Jakarta belum lama ini.

Lanjut Airlangga, untuk target bukan masalah peraturan presiden (perpres) terkait mobil listrik ditandatangani, tapi masalah produksi dan kapan fasilitas diberikan. Namun, untuk melakukan produksi massal mobil listrik di Indonesia, tentu membutuhkan market yang besar.

"Untuk market itu membutuhkan PPnBM, karena bagaimana membuat market kalau harga mobil listrik lebih mahal dibanding mobil biasa. Kalau PPnBM diturunkan atau dihapuskan, harganya bakal seimbang," tegas Airlangga.

Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Sementara itu, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika, mengatakan draf Perpres terkait mobil listrik sudah diselesaikan di biro hukum Kemenperin. Namun, setelah itu kembali dibahas karena ada sesuatu yang belum selesai.

"Harus memberikan insentif yang lebih dari ada apa yang sudah diberikan. Kami bekerja keras banget ini, karena langsung kita bahas dengan Pak Dirjen. Diharapkan hari Jumat ini akan dikasih ke Menkomaritim," pungkas Putu.

Â