Sukses

Ferrari Bocorkan Crossover Pertamanya, Intip Detailnya

Ferrari secara resmi mengumumkan crossover pertamanya yang diluncurka pada akhir 2022. Mobil baru pabrikan berlambang kuda jingkrak ini akan disebut sebagai Ferrari Purosangue atau darah murni dalam bahasa Italia.

Liputan6.com, Jakarta - Ferrari secara resmi mengumumkan crossover pertamanya yang diperkenalkan pada akhir 2022. Mobil baru pabrikan berlambang kuda jingkrak ini akan disebut sebagai Ferrari Purosangue atau darah murni dalam bahasa Italia.

Mengutip dari Auto.ndtv.com, Ferrari Purosangue justru lebih mirip ke model coupe dibanding crossover. Hal itu terlihat dari lekuk bodinya yang masih tertutup selubung merah. Selain itu, atapnya pun tak terlalu tinggi seperti crossover pada umumnya.

Bahkan, berdasarkan sumber yang sama, kemungkinan dimensi crossover berlogo kuda jingkrak ini tak akan sebesar pesaingnya, Lamborghini Urus. Meski demikian, performa dan harga keduanya tak akan jauh berbeda.

Ferrari Purosangue dibangun di atas sasis 4-kursi dengan mesin front-mid. Dengan kata lain, jantung pacu mobil baru ini akan berada di antara roda depan dengan gearbox DCT di roda belakang.

Penempatan ini akan membantu Ferrari untuk mengoptimalkan penyebaran bobot. Selain itu, mereka juga berencana mengembangkan mesin elektrik dan hybrid untuk Ferrari Purosangue.

Jika berada segmen yang sama, kemungkinan Ferrari Purosangue juga akan mengusung kapasitas mesin serupa Lamborghini Urus. Saat ini, SUV Lamborghini itu dibekali dapur pacu dengan konfigurasi V8 3.996cc twin-turbo bertenaga 650 Tk dan torsi 850 Nm.

Sumber: Otosia.com

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Menanti Supercar Listrik Dahsyat Ferrari di Masa Depan

Untuk beberapa waktu ke belakang, penggemar Ferrari pasti tahu jika pabrikan kesayangannya ini tidak akan turun di industri mobil listrik. Keyakinan tersebut, diperkuat dari pernyataan Mantan Presiden Ferrari, Luca di Montezemolo, yang saat 2011 masih menjabat menjadi orang nomor 1 di Maranello jika mobil listrik bukan solusi dari pencemaran lingkungan.

"Anda tidak akan pernah melihat Ferrari listrik, karena saya tidak percaya pada mobil listrik. Karena saya tidak berpikir mereka mewakili langkah maju yang penting untuk masalah polusi, CO2, atau lingkungan," jelas Montezemolo, seperti dikutif Ferrari Chat, Senin (27/8/2018).

 

 

 

Jelas, sikap Montezemolo ini memang sangat bermusuhan dengan mobil listrik. Jika pernyataan tersebut digabungkan dengan sifat klasik penggemar mobil berlambang kuda jingkrak ini, maka Ferrari tidak akan benar-benar membuat mobil listrik.

Namun, Montezemolo tidak menentang keseluruhan mobil ramah lingkungan seperti listrik. Pasalnya, ia mendukung sepenuhnya kemunculan Ferrari LaFerrari, sebuah hypercar hybrid luar biasa.

Sayangnya, Motezemolo tidak dapat menjaga visi ini, karena ia kemudian mengundurkan diri pada Oktober 2014. Banyak spekulasi terkait kemuduran dirinya, namun yang paling umum karena berselisih dengan CEO Fiat-Chrysler saat itu, almarhum Sergio Marchionne.

Montezemolo selalu berkepentingan dengan ajang balap F1, dan melindungi Ferrari karena jika terlalu banyak memproduksi model akan memperburuk citra merek. Selain itu, ia juga dikenal sebagai personal yang paling menentang SUV Ferrari yang dijadwalkan meluncur akhir 2019.

 

Sementara itu, Marchionne merupakan pribadi yang bertolak belakang dengan Montezemolo, begitu juga dengan masa depan Ferrari.

"Jika ada supercar listrik yang akan dibangun, maka Ferrari akan menjadi yang pertama," tegas Marchionne.

Jadi, jika melihat pernyataan Marchionne pada Januari tahun ini, kemungkinan besar supercar listrik Ferrari benar-benar akan tiba dalam waktu dekat, dan hal tersebut layak untuk ditunggu.