Sukses

Wuling SUV Meluncur Tahun Depan, Ini Tanggapan Mitsubishi

Wuling SUV akan bersenggolan dengan Outlander yang dibanderol Rp 330 - 375 juta on the road Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Wuling Motors terlihat akan mulai menyasar pasar SUV dengan membawa SUV andalan mereka, Wuling SUV atau versi Wuling dari Baojun 530 pada GIIAS 2018. Pada saat itu pihak Wuling belum menerima pesanan, karena memang hanya untuk tes pasar.

Namun, jika tak ada ubahan rencana SUV tersebut diluncurkan tahun depan. Yang artinya segmen SUV di Indonesia akan kedatangan pemain baru dengan harga yang kompetitif. Seperti yang Wuling lakukan dengan meluncurkan Confero dan Cortez di kelas LMPV dan MPV.

Lantas bagaimana respons dari Mitsubishi? Pasalnya Wuling SUV tersebut akan bersenggolan dengan Outlander yang dibanderol Rp 330 - 375 juta (OTR Jakarta). Director of Sales & Marketing Division PT MMKSI, Irwan Kuncoro, mengatakan," Kita perlu lihat dulu bagaimana launching dia (Wuling SUV), bagaimana respons pertama masyarakat."

Irwan mengakui belum ada strategi khusus untuk menyambut kedatangan SUV asal Cina tersebut. " Untuk Outlander-nya sendiri kita terus promosikan, memang belum ada perubahan, tapi kita masih punya konsumen yang masih melihat Outlander sebagai pilihannya. Jadi kita lihat dulu lah," sambungnya.

Menurutnya, semakin banyak pemain di dunia otomotif menjadi tantangan tersendiri, terutama pemain baru non-Jepang. Semakin ketatnya kompetisi mengharuskan Mitsubishi memberikan value yang lebih, tidak hanya dari sisi produk, tapi juga aftersales, dan brand image.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Mitsubishi Galant Akan Terlahir Kembali?

 Mitsubishi dikabarkan akan menghidupkan Galant pada 2020 mendatang. Di Indonesia, Galant memiliki sejarah panjang. Di era 1990-an, Galant mengadopsi mesin 2,0 liter dan 2,5 liter V6 melenggang di sini. Empasan dayanya terbilang besar di segmen sedan kala itu. Namanya sempat melegenda. Dan kini, sosok itu jadi buah bibir khalayak, lewat sketsa anyar.

Mitsubishi, memang begitu banyak pesaingnya. Mitsubishi fokus hampir secara eksklusif pada crossover dan SUV. Kita tak bicara pasar Indonesia. Sebab penjualan Xpander (mobil penumpang) begitu menggurita. Ambil contoh pasar Amerika Serikat (AS) yang hanya berorientasi pada: Outlander, Outlander Sport, dan Eclipse Cross. Nah, bagaimana jika mereka kembali ke pasar sedan?

 

 

 

Kita tak menampik, potensi pasar sedan global masih besar. Bagaimana jika dihidupkan kembali, katakanlah, si Galant? Mungkin bisa jadi seperti yang Anda lihat ini. Digital render dibuat oleh desainer Enoch Gabriel Gonzales. Spekulasi sketsa tentang Mitsubishi Galant, mengadopsi isyarat gaya terbaru produsen mobil Jepang. Berpintu empat dan punya fascia khas Mitsubishi.

Lihat saja mimiknya. Tarikan garis X dengan bilah krom dan grille jaring yang melebar. Logo berlian pun dibubuhkan di tengah. Sangat memikat hati. Namun jika mereka mau merebut market, Gallant harus diberi unsur ‘magis’ agar siapapun yang menatapnya, langsung tergoda. Toh namanya yang melegenda, masih dipuja.

Mitsubishi Galant seperti sudah lekat pada pecinta sedan, mungkin salah satunya Anda. Sebab, kiprahnya sudah berlangsung lama. Mitsubishi memulai produksinya pada 1969 hingga 2012. Variannya berkembang dari sedan kompak menjadi coupe, hatchback, dan wagon. Dimensi berubah melalui perkembangan sembilan generasi. Mitsubishi bahkan menjual hampir 100.000 dari mereka pada 2002 dan 2009. Namun penjualan tahunan Galant di AS menyusut, menjadi kurang dari 12.000 unit hingga menyentuh titik nadir.

 

Seandainya mereka jadi melahirkan Galant, sebaiknya Mitsubishi menawarkan ruang yang lebih besar, plus performa di atas rata-rata. Daya tarik keseluruhan harus dimiliki, untuk sebagian besar pelanggan kelak. Jadi, katakanlah ketika bertarung dengan Toyota Camry atau Honda Accord, Mitsubisihi tak bawa tangan kosong.

Dan jika realisasi Galant dalam beberapa tahun ke depan, Mitsubishi beserta sekutunya, Renault dan Nissan bisa bahu-membahu membesut kembali Gallant. Entah dari sisi teknologi, produk, bahkan jaringan pemasaran. Bisa saja sedan yang dihasilkan, mungkin terlihat cukup mirip dengan apa yang Anda lihat sekarang. 

Sumber: Oto.com