Liputan6.com, Jakarta PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) telah menghentikan impor Mirage ke Indonesia sejak Juli 2018 lalu. Keputusan ini harus dilakukan atas berbagai pertimbangan.
Salah satunya adalah MMKSI lebih memilih menggarap pasar potensial. Langkah tersebut wajar, mengingat segmen citycar yang disasar Mirage tak mengalami perkembangan. Bahkan cenderung terus terpukul dengan kehadiran Low Cost Green Car (LCGC), khususnya yang berkapasitas 7 penumpang.
Advertisement
Baca Juga
"Memang ada produk baru di citycar yang bagus, tapi trennya turun. Wajar kita fokus ke pasar yang prospek, trennya positif. Ini tidak lepas dari LCGC. Awal citycar pertama booming, lalu tergantikan LCGC 7-seaters datang. Memang konsumen lebih memilih yang menurutnya value for money lebih baik," jelas Direktur Pemasaran PT MMKSI, Irwan Kuncoro di Pondok Indah, Rabu (19/09/2018).
Irwan pun menegaskan bahwa pihaknya belum mengetahui akan kembali menghadirkan Mirage di Indonesia atau tidak.
"Belum ada rencana produk baru Mirage, masih ada sedikit di pasar. Stok habis belum tahu akan impor atau tidak," jelas Irwan.
Meski telah menghentikan impor, MMKSI masih memiliki sisa stok Mirage. Menurut Irwan, sisa unit tersebut belum tentu ditawarkan dengan diskon besar, lantaran strategi semacam itu bukan menjadi pilihan utama Mitsubishi.
Sumber: Otosia.com
Â
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Wuling SUV Meluncur Tahun Depan, Ini Tanggapan Mitsubishi
Wuling Motors terlihat akan mulai menyasar pasar SUV dengan membawa SUV andalan mereka, Wuling SUV atau versi Wuling dari Baojun 530 pada GIIAS 2018. Pada saat itu pihak Wuling belum menerima pesanan, karena memang hanya untuk tes pasar.
Namun, jika tak ada ubahan rencana SUV tersebut diluncurkan tahun depan. Yang artinya segmen SUV di Indonesia akan kedatangan pemain baru dengan harga yang kompetitif. Seperti yang Wuling lakukan dengan meluncurkan Confero dan Cortez di kelas LMPV dan MPV.
Â
BACA JUGA
Â
Lantas bagaimana respons dari Mitsubishi? Pasalnya Wuling SUV tersebut akan bersenggolan dengan Outlander yang dibanderol Rp 330 - 375 juta (OTR Jakarta). Director of Sales & Marketing Division PT MMKSI, Irwan Kuncoro, mengatakan," Kita perlu lihat dulu bagaimana launching dia (Wuling SUV), bagaimana respons pertama masyarakat."
Irwan mengakui belum ada strategi khusus untuk menyambut kedatangan SUV asal Cina tersebut. "Â Untuk Outlander-nya sendiri kita terus promosikan, memang belum ada perubahan, tapi kita masih punya konsumen yang masih melihat Outlander sebagai pilihannya. Jadi kita lihat dulu lah," sambungnya.
Menurutnya, semakin banyak pemain di dunia otomotif menjadi tantangan tersendiri, terutama pemain baru non-Jepang. Semakin ketatnya kompetisi mengharuskan Mitsubishi memberikan value yang lebih, tidak hanya dari sisi produk, tapi juga aftersales, dan brand image.
Advertisement