Liputan6.com, Jakarta Saat ini Indonesia dan Ceko menjajaki peluang kerja sama ekonomi, terutama di sektor industri. Salah satu isu yang berkembang adalah masuknya produsen Skoda masuk ke pasar Indonesia.
Apakah betul Skoda masuk? Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Ditjen ILMATE Putu Juli Ardika menyampaikan, belum ada kepastian detil.
Menurutnya, Ceko juga masih membuka kesempatan berdiskusi dalam membahas kerja sama yang dapat dilakukan. Baik dalam bentuk investasi atau kerja sama dagang. Kalau secara umum, Kemenperin menjabarkan potensi kolaborasi kedua negara ini, dilakukan melalui upaya peningkatan investasi dan ekspor. Sehingga diharapkan dapat memperkuat struktur manufaktur dan memperbaiki neraca perdagangan nasional.
Advertisement
Baca Juga
Jadi, pertemuan keduanya kemarin masih umum, belum mengerucut ke hal teknis. “Kami mengharapkan dukungan Ceko dalam upaya mempercepat negosiasi Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan Uni Eropa. Sebelumnya, Presiden Jokowi dan PM Australia telah melakukan finalisasi Indonesia-Australia CEPA,” jelas Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, usai bertemu dengan Ketua Senat Republik, Ceko Milan Stech di Jakarta.
Dalam pertemuan, Stech menyebutkan, Ceko memiliki beberapa sektor manufaktur unggulan di kancah global. Sebutlah seperti industri otomotif, pesawat terbang dan logistik. Namun seandainya Ceko jadi memboyong Skoda, Menperin menjanjikan iklim usaha yang kondusif. Sebab sudah sejalur dengan implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0 (era revolusi industri generasi keempat).
Salah satu program strategisnya, yakni memberikan insentif fiskal. “Nantinya ada insentif untuk inovasihingga 20 tahun serta skema tax allowance untuk inovasi hingga 200%. Ini tentu sangat membantu industri yang berproduksi untuk pasar dalam negeri maupun Asean Community,” jelas Menperin, dalam keterangan resmi yang diterima oto.com.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Sakinah Mohd Shukri, Marketing Lecturer at Management and Science University, punya analisis potensi Skoda jika masuk Indonesia. Ia membagikan hasil analisis di slideshare sejak 2013. Menurutnya, Indonesia dan Mexico punya potensi besar. Itu dilihat dari populasi, GDP dan infrastruktur yang sedang gencar. Namun itu analisa lama. Geliat bisnis otomotif bergeliat cepat. Maping industri dan kebijakannya berubah, mengikuti mekanisme (kondisi) nasional.
Kementerian Perindustrian punya data perdagangan kedua negara pada 2017. Tercatat total transaksi perdagangan RI-Ceko mencapai US$ 265,68 juta atau mengalami peningkatan sebesar 12%, dibanding periode lima tahun sebelumnya. Sementara, selama 2010-2015, total nilai investasi Ceko di Indonesia mencapai US$ 34,35 juta. Pada 2016-2017, investasi Ceko di sektor manufaktur mencapai US$ 499,5 ribu untuk tiga proyek yang meliputi industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik.
Sumber: Oto.com
Advertisement