Sukses

Mengenal Sosok Yamaha Tracer 700 GT yang Meluncur di Intermot 2018

Yamaha Tracer 700 mungkin bukan model yang asing di telinga para penjelajah. Spesies ini sudah cukup lama beredar sebagai model kendaraan adventure yang ringan, berharga terjangkau. Kini varian baru dihadirkan di Intermot 2018, Tracer 700 GT.

Liputan6.com, Cologne - Nama Yamaha Tracer 700 mungkin terdengar asing di Indonesia. Namun, model ini cukup dikenal sebagai model kendaraan adventure yang ringan dan terjangkau. Kini varian baru dihadirkan di Intermot 2018, Tracer 700 GT.

Konsep motor jelajah yang jadi DNA Tracer, diperkuat pada varian ini. Terlihat lebih gagah, lebih tangguh dan andal melibas aneka medan. Harganya? Belum dipastikan, sebab baru mulai dijual awal tahun depan. Namun dengan basisnya yang dikembangkan dari Tracer 700, harusnya banderolnya tak terlalu mahal. Ragam pilihan warna tersedia untuk konsumen; phantom blue, nimbus grey dan tech black dilaburkan. Sepertinya, Eropa jadi negara distributor pertama motor ini di 2019.

Unit mesin yang bisa ditemukan di Tracer 700 dan MT-07, 2-silinder 689 cc parallel-twin diandalkan. Yup, mesin dengan konfigurasi crossplane crankshaft itu, memang dipercaya mampu memberikan tenaga dan torsi yang memadai untuk aneka jenis tunggangan. Total tenaganya mencapai 75 Tk yang memuncak di level putaran 9.000 rpm. Torsinya juga buas, melontar hingga 68 Nm di 6.500 rpm.

Lantas apa bedanya dengan versi standar (Tracer 700)? Diungkap Zigwheel, ornamen utama penunjuk ini varian GT adalah windshield lebih tinggi. Dengan fleksibilitas penyesuaian, sayang tak disebutkan apakah pengaturan ketinggian penahan angin ini secara elektrik atau manual.

Pannier atau boks tempel berkapasitas masing-masing 20 liter di sisi buritan juga jadi standar Yamaha Tracer 700 GT. Jok pun dibuat lebih empuk, meningkatkan kenyamanan perjalanan jarak jauh. Setang tak ada ubahan, namun ada knuckle guard untuk melindungi jemari dari benturan ringan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Kaki-kaki tangguh khas motor tualang tetap diandalkan menjaga stabilitas. Konon fork depan diracik ulang, untuk mengakomodir daya jelajahnya. Demikian pula suspensi belakang berkonfigurasi monoshock yang diatur ulang. Roda besar dengan pelek 17 inci dijaga cakram ganda 282 mm dan sebuah cakram 245 mm untuk bagian belakang. Sasis tubular diamond type, masih digunakan dengan memanfaatkan mesin sebagai bagian yang tak terpisahkan untuk mendistribusikan bobot dan keseimbangan. Dengan wheelbase 1.450 mm dan penambahan aksesori, bobotnya terbilang ringan, hanya 196 kg.

Di Indonesia, baik Tracer 700 maupun MT-07 sedang tak didistribusikan oleh PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing. Saat ini motor-motor bermesin di atas 250 cc masih diimpor dari luar negeri. Potensi Tracer 700 GT dirilis pun sangat kecil.

Sumber: Oto.com