Liputan6.com, Jakarta - Nissan saat ini tengah bahagia, dengan laris manisnya salah satu mobil listrik andalannya, Leaf. Bahkan, untuk pasar Eropa, generasi kedua dari Nissan Leaf ini sudah terjual 43 ribu unit, dan sekitar 26 ribu unit dikirim pada akhir Agustus.
Melansir Insideevs, Jumat (12/10/2018), hasil ini cukup bagus, karena pengiriman unit baru dimulai pada Februari. Sebagai perbandingan, penjualan di Amerika Serikat (AS) hanya sebesar 10.686 unit selama sembilan bulan.
Advertisement
Baca Juga
Nissan Leaf saat ini menjadi mobil listrik terlaris di Benua Biru, bahkan penjualannya di atas model plug-in hybrid. Untuk di Norwegia sendiri, Leaf menjadi mobil terlaris tanpa menghiraukan jenis powertrain.
Dengan jumlah tersebut, pabrikan asal Jepang ini memperkirakan pesanan untuk Nissan Leaf hadir setiap 10 menit, dan itu akan berjumlah 4.000 unit sebulan.
"Pertumbuhan penjualan yang kuat telah menjadi karakteristik untuk Leaf baru di seluruh Eropa, termasuk pasar Austria, Perancis, Jerman, Belanda, Portugal, dan Spanyol," jelas Gareth Dunsmore, Director Electric Vehicles Nissan Eropa.
Seperti halnya ritel, untuk perusahaan atau pembelian fleet juga tertarik dengan mobil listrik. Bahkan, lebih dari 8.000 unit Nissan Leaf sudah terkirim ke perusahaan di seluruh Eropa.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
"Nissan Leaf tersedia di 51 pasar di seluruh dunia dan telah membukukan permintaan global yang kuat. Keberhasilan penjualannya, dikombinasikan dengan penjualan pendahulunya, menjadikannya pemimpin global untuk kendaraan listrik dengan lebih dari 350.000 unit yang dikirim sejak 2010," pungkas Gareth.
Untuk diketahui, Mobil bergaya hatchback ini nyatanya juga menjadi mobil listrik pertama yang dijual secara masal di abad 21.
Nissan Leaf sendiri cukup dianggap liar, karena menawarkan baterai berdaya 40 kWh dengan motor listrik yang mampu menghasilkan daya setara 147 Tk dan juga untuk model terbaru mampu dipacu hingga 241 km.
Â
Advertisement