Sukses

Mitsubishi dan Suzuki Mulai Tinggalkan Mesin Diesel, Ini Alasannya

Di Indonesia, bisa dibilang mobil bermesin diesel masih laris manis, seperti Mitsubishi Pajero dan Toyota Fortuner. Namun, di Eropa rupanya mesin diesel mulai ditinggalkan.

Liputan6.com, Jakarta Di Indonesia, bisa dibilang mobil bermesin diesel masih laris manis, seperti Mitsubishi Pajero dan Toyota Fortuner. Namun, di Eropa rupanya mesin diesel mulai ditinggalkan. Baru-baru ini, Suzuki dan Mitsubishi mulai memangkas kendaraan-kendaraan diesel mereka yang dipasarkan ke Eropa.

Seperti dikabarkan Nikkei Asian Review, Suzuki bahkan akan menghentikan penjualan semua model dieselnya di Eropa pada akhir tahun ini. Pada saat yang bersamaan, Mitsubishi juga akan melakukan hal yang sama.

Mitsubishi akan melakukannya di Jerman dan Inggris terlebih dahulu, sebelum melanjutkannya ke negara-negara di Eropa lainnya.

Melansir Carscoops, langkah penghentian penjualan produk diesel ini dilakukan Suzuki sejak awal tahun ini dengan mengakhiri produksi kendaraannya di Hungaria. Demikian pula dengan Mitsubishi yang mengalihkan fokus dari model diesel dan telah menghentikan penjualan SUV diesel dan mobil penumpang di Inggris dan Jerman. Pasar lain, sperti Prancis, tidak akan memiliki model Mitsubishi diesel yang tersedia lebih lama.

Namun, tak seperti Suzuki, Mitsubishi tak serta merta menghentikan penjualan diesel sama sekali. Pabrikan itu akan terus menjual truk-pick up diesel. Kendaraan bermesin diesel menyumbang penjualan 30%, hingga 31 Maret 2018.

Keputusan dua raksasa Jepang ini, membuat Mazda sebagai satu-satunya pabrikan Jepang yang tak memangkas produk diesel di Eropa. Kendaraan penumpang diesel di Eropa memang tak terlalu disukai sejak skandal diesel Volkswagen 2015 lalu. Tahun 2011, lebih dari 50% kendaraan baru yang dijual di Eropa adalah diesel, tapi kini turun menjadi 44,4% pada tahun lalu.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Perusahaan riset Inggris, IHS Markit memperkirakan angka itu akan terus berkurang menjadi 35,2 % pada 2022.

Sementara itu, negara-negara Eropa termasuk Inggris dan Perancis berniat menghapus secara bertahap penjualan mobil bensin dan diesel pada tahun 2040.

Sumber: Otosia.com

Â