Liputan6.com, Jakarta - Fitur air conditioner (AC) merupakan fitur yang wajib ada di dalam mobil. Meskipun keberadaannya sangat diperlukan, sayangnya tak semua pemilik mobil merawat sistem AC secara rutin.
Banyak yang mengira perangkat AC ini, tak terlalu membutuhkan perawatan atau dalam jangka waktu yang sangat lama. Padahal, layaknya mesin, komponen pada AC mobil juga memerlukan perawatan secara berkala, agar kinerjanya tetap prima. Salah satu komponen yang jarang diketahui oleh pemilik mobil adalah katup ekspansi (expansion valve).
Advertisement
Baca Juga
Expansion valve atau katup ekspansi pada AC mempunyai peranan penting. Bentuknya unik dengan ukuran kecil. Lokasi ekspansi terletak di antara komponen filter-drier dan evaporator. Fungsinya mengatur jumlah dan mengabutkan cairan pendingin sebelum masuk ke evaporator. Proses itu menurunkan suhu dan tekanan cairan pendingin.
Pada perkembangannya, katup ekspansi pada mobil terkini sudah memiliki sensor suhu. Tujuannya, untuk menginformasikan kapan katup ekspansi harus menyalurkan cairan pendingin ke evaporator.
Seiring waktu, katup ekspansi mengalami penurunan fungsi. Ketika memasuki masanya, katup ekspansi tidak bisa diperbaiki, melainkan harus diganti. Adapun waktu penggantiannya setiap 2 tahun atau 40 ribu kilometer. Masa penggantian bisa lebih pendek dari yang direkomendasikan, tergantung dari berat tidaknya pemakaian sehari-hari.
“Expansion valve pada dasarnya tidak bisa diperbaiki, karena di dalamnya pastinya sudah terjadi keausan dan spring-nya sudah lemah. Standar penyetelan expansion valve di pabrik juga menggunakan test bench,” jelas Joko Pratikno, Tech. Service, Staff pa PT. Denso Sales Indonesia saat dihubungi Oto.com melalui pesan singkat, Selasa (17/10).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Terdapat beberapa gejala yang menunjukkan katup ekspansi bermasalah. Yang pertama, tidak konsistennya suhu udara yang dihasilkan. Banyak orang mengira kondisi ini wajar terjadi karena sistem AC sedang menyesuaikan. Namun, jika perubahannya signifikan dan sering terjadi, besar kemungkinan katup ekspansi mengalami kerusakan sehingga menggangu kinerja sistem AC.
Gejala selanjutnya, tidak keluarnya udara dingin. Merupakan gejala paling umum terjadi. Suhu udara yang tidak dingin disebabkan oleh kurangnya jumlah cairan pendinginan yang berada dalam evaporator.
Biasanya, kondisi terjadi akibat lubang kecil (orifice) katup ekspansi mengalami penyumbatan, sehingga menahan sirkulasi cairan pendingin dalam sistem AC. Penyebab lainnya, lubang penyemprotan katup ekspansi terlalu renggang, sehingga cairan pendingin yang dikabutkan terlalu banyak. Tekanan cairan pendingin yang dikabutkan dalam evaporator pun menjadi terlalu tinggi. Akibatnya kemampuan pendinginan AC mobil menjadi berkurang.
Permasalahan lainnya, suhu AC yang lebih dingin dari biasanya. Umumnya gejala terlihat dari keluarnya kabut pada lubang AC atau munculnya bunga es di luar evaporator. Mungkin Anda mengira kondisi ini wajar terjadi. Lantaran udara yang keluar dari AC memiliki perbedaan suhu signifikan dengan yang ada di dalam kabin.
Padahal, katup ekspansinya sudah tidak bisa mengatur jumlah cairan pendingin yang masuk ke evaporator. Karena jumlahnya berlebihan, evaporator menjadi membeku dan udara yang diembuskan ke kabin menjadi sangat dingin.
“Frosting adalah timbulnya bunga es yang ada di evaporator sampai dengan pipa suction, dan kadang sampai kompresor . Tekanan kompresor dan isi sebenarnya normal sesuai standar, tapi karena fungsi katup ekspansi sudah tidak sesuai standar, makanya terjadi frosting,” jelas Joko.
Advertisement
Selanjutnya
Dampak lainnya, kompresor yang terus-terusan bekerja. Sebagai komponen yang memompa cairan pendingin dalam sistem AC, kompresor sangat terpengaruh oleh rusaknya katup ekspansi. Hal itu membuat kompresor bekerja ekstra. Karena bebannya semakin berat, celah terjadinya kegagalan fungsi menjadi besar.
Bila merasakan gejala-gejala di atas, sebaiknya segera mendatangi bengkel resmi atau spesialis AC terdekat untuk melakukan pemeriksaan. Sebenarnya Anda bisa memeriksa sendiri, tetapi harus memiliki alat khusus. “Untuk tahu menurun atau tidak berfungsinya katup ekspansi harus diperiksa menggunakan pressure gauge (meteran),” jelas Joko.
Menggunakan AC yang katup ekspansinya sudah rusak sangatlah berbahaya. Jika dibiarkan berlama-lama, kerusakan melebar ke komponen lain, mulai dari evaporator, kompresor, kondensor, bahkan filter-drier. Mengganti katup ekspansi pun menjadi percuma dan biaya perbaikan jadi membengkak. Padahal harga katup ekspansi tak mencapai Rp 200 ribuan.
Sumber: Oto.com