Sukses

Tesla Hilangkan Opsi Full Self-Driving, Ini Alasannya

Tesla Chief Executive, Elon Musk, memutuskan untuk menghilangkan opsi Full Self-Driving untuk saat ini. Sebelumnya, opsi tersebut ditawarkan untuk pengguna Model 3, Model S, and Model X.

Liputan6.com, Jakarta - Tesla Chief Executive, Elon Musk, memutuskan untuk menghilangkan opsi Full Self-Driving untuk saat ini. Sebelumnya, opsi tersebut ditawarkan untuk pengguna Model 3, Model S, and Model X. 

Full Self-Driving masih bisa didapatkan oleh konsumen untuk sementara waktu sebelum dihilangkan sepenuhnya. Dilansir Carscoops, alasan Musk menghilangkan opsi tersebut karena dinilai membingungkan konsumennya.

Opsi Full Self-Driving yang bernilai $3000 merupakan fitur tambahan untuk sistem 'Enhance Autopilot'. Salah satu yang diterapkan oleh opsi Full Self-Driving adalah melipatgandakan sistem kamera dari 4 menjadi 8. Sistem tersebut dinilai cukup untuk mengaktifkan sistem nirsopir sepenuhnya jika regulasinya sudah memungkinkan.

"Yang kamu butuhkan hanya masuk dan memberikan tujuan ke mobil. Jika Anda tak memberikan perintah, mobil akan melihat ke kalendar dan memberikan destinasi sesuai jadwal atau langsung pulang ke rumah," seperti yang disebutkan dalam iklannya.

Hal tersebut menimbulkan asumsi bahwa mobil Tesla memiliki kemampuan nirsopir sepenuhnya, sedangkan sampai saat ini intervensi dari manusia tetap diperlukan. Fitur Full Self-Driving akan ditawarkan kembali di masa depan jika sistem tersebut dinilai sudah benar-benar siap.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Waspada, Begini Cara Pencuri Meretas Kunci Canggih Tesla Model S

Seorang pemilik Tesla Model S berhasil merekam aksi dua pencuri mobilnya melalui kamera keamanan di rumahnya. Menggunakan metode yang disebut relay attack, sepasang penjahat ini berhasil melumpuhkan sistem penguncian canggih mobil asal Amerika Serikat tersebut.

Melansir TheDrive, Selasa (23/10/2018), pencuri tersebut berhasil menemukan kelemahan sistem penguncian passive Keyless Entry (PKE) di Tesla Model S. Berbeda dengan Remote Keyless Entry (RKE), PKE memungkinkan seseorang membuka kunci kendaraan dengan seseorang yang membawa kunci mendekati mobil.

Dalam video yang diunggah si empunya mobil, terlihat pencuri pertama berjalan di sekeliling rumah mencari Tesla Fob, dengan perangkat yang bisa mengambil sinyal untuk dipindahkan ke perangkat lain yang dibawa pencuri kedua.

 

 

 

Ketika pencuri mendapatkan sinyal fob yang tersimpan di dalam rumah, dan mulai mengirimkan sinyal maka perangkat yang dipegang oleh pencuri lainnya bisa membuka pintu Tesla Model S tersebut.

Dengan maraknya aksi pencurian tersebut, sebenarnya Tesla telah membuat dan mengaktifkan fitur yang disebut PIN to drive. Dengan sistem tersebut, pemilik bisa membuat PIN sebelum mobil benar-benar bisa dikendarai. Namun, dalam penjelasan video tersebut, pemilik Tesla Model S ini tidak mengaktifkan sistem tersebut, dan akhirnya pencuri bisa membawa kabur mobilnya.

Dijelaskan juga dalam video, pencuri mobil ini telah menonaktifkan fitur yang mampu mendeteksi kendaraan jarak jauh, yang berarti pemilik tidak dapat melacak keberadaan mobilnya tersebut.

Beruntungnya, mobil dapat dilacak menggunakan jaringan supercharger.

Â