Liputan6.com, Jakarta Peluncuran motor listrik Gesits telah mengalami penundaan beberapa kali. Awalnya motor listrik karya anak bangsa ini direncanakan rilis pada 17 Agustus 2018. Namun karena suatu hal peluncuran urung dilakukan.
Disampaikan CEO Garansindo Group Muhammad Al Abdullah, motor listrik hasil kolaborasi BUMN dengan akedemisi ini sebenarnya siap dirilis hanya saja tinggal menunggu waktu yang tepat untuk melepasnya.
Advertisement
Baca Juga
"Sebenarnya semua sudah siap, cuma kami sedang mencari momentum yang tepat (untuk diluncurkan),” terang pria yang akrab disapa Memet itu di kawasan Kemang, Jakarta, Minggu (28/10/2018).
Meski tak kunjung melantai di pasar nasional, motor listrik ini ternyata sudah dilirik negara lain. "Cita-cita kami kan tidak cuma untuk lokal tapi juga ekspor. Gesits sudah dilirik sama tiga (3) negara luar. Dua negara Asia dan Eropa," kata Memet.
Sekadar informasi, produksi motor listrik Gesits didukung oleh sejumlah perusahaan lokal, seperti Wika, Pindad, Pertamina, Telkomsel, PT LEN serta beberapa akedemisi di antaranya Universitas Negeri Surakarta (UNS) dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Berapa Persen Kandungan Lokal Motor Listrik Gesits?
Dengan predikat motor buatan anak bangsa, berapa persen kandungan lokal Gesits?
"Nah, konten lokal ini masih perdebatan. Jika konten lokal ini, termasuk riset dan pengembangan (R&D), kita sudah 95 persen," jelas Harun Sjech, Direktur Utama PT GTI, saat berbincang dengan wartawan di Jakarta.
Perlu diakui, motor listrik Gesits ini memang belum 100 persen buatan dalam negeri. Pasalnya, tidak mudah memang untuk mencari perusahaan pemasok komponen dalam negeri, yang siap digunakan di sepeda motor Gesits ini.
"Ada yang impor (suplier), karena shockabsorber tidak ada supplier-nya di Indonesia. Untuk shockbreaker kita pakai punya Italia yang belakang, baterai kita ada dari Korea Selatan dan Cina," tambah Harun.
Advertisement