Liputan6.com, Jakarta - Bagi pecinta helm atau yang biasa disebut helmet lovers, merawat pelindung kepala kesayangan merupakan hal wajib. Dengan begitu, helm bisa lebih tahan lama, dan tidak cepat rusak dan masih bernilai tinggi.
Biasanya, bagi pemilik helm cara meletakan helm setelah digunakan masih sembarangan. Terlebih, jika helm digunakan tidak dalam waktu lama, seperti saat melakukan perjalanan jauh atau touring helm diletakan begitu saja.
Dijelaskan Ratno dari komunitas 'Belajar Helm', setelah helm digunakan sebaiknya diletakkan terbalik. Artinya, lubang untuk masuk kepala berada di atas agar udara masuk ke helm.
Advertisement
"Tujuannya, agar di dalam helm suhunya seperti suhu ruangan. Setelah helm digunakan biasanya hawa panas mengendap, dan jika dibiarkan akan berakibat buruk," jelas Ratno saat ditemui Liputan6.com di perhelatan IMOS 2018, JCC, Senayan, Jakarta.
Lanjutnya, saat hawa panas masih berada di dalam helm, maka bakal menimbulkan jamur, bakteri, bau, busa cepat kempis, dan kain cepat getas.
"Jangan di hairdryer juga, karena pori-pori busa helm tidak akan kembali ke bentuk semula jika kena uap panas dari hairdryer," tambah pria yang akrab disapa Djawa.
Â
Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Sementara itu, bagi pemilik yang mau menjemur helmnya memang tidak dilarang.
Namun perlu diingat, jangan pernah menjemur helm di bawah sinar matahari langsung, dan saat dijemur kalau perlu hanya dikenakan angin-anginnya saja.
"Tadi, saat membalikkan helm agar sama seperti suhu ruangan bisa disesuaikan berapa lama pemilik memakai helmnya. Jika suhu di dalam helm sudah sesuai ruangan, helm bisa diletakan seperti biasa," pungkasnya.
Advertisement