Liputan6.com, Jakarta - Untuk pertama kalinya, PT Astra Honda Motor (AHM) menggelar kontes modifikasi digital. Kegiatan ini diberi tajuk CBR250RR Virtual Modif Challenge. Sebanyak 3.901 Pecinta modifikasi asal Tanah Air saling beradu kreativitas modifikasi diatas bodi Honda CBR250RR Black Freedom.
Seperti diketahui, Honda CBR250RR Black Freedom merupakan varian dengan harga paling murah (Rp 59,9 juta) dari motor sport canggih itu. Tujuan dihadirkannya motor ini pun untuk memberikan pilihan bagi pencinta CBR250RR yang ingin mempersonalisasi kendaraannya. Kontes ini diadakan untuk mengakomodir tujuan tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Kontes ini dimenangkan oleh Muhaimin Firdaus dengan mengusung tema Fury Dragon. Hasil desainnya direalisasikan AHM dan dipajang di panggung IMOS 2018.
Kabar yang lebih membanggakan, motor ini akan dibawa keliling Indonesia. “Dari sini kami roadshow ke daerah untuk menarik para modifikator untuk bikin juga,” imbuh Direktur Pemasaran PT AHM. Jika peminatnya banyak, ia bahkan membuka peluang untuk akhirnya memasukkan desain keren tersebut ke jalur produksi.
“Untuk dijual sebagai special edition cukup dimungkinkan. Tapi kembali lagi, dari sini (kontes modifikasi) beberapa pemenang yang kami nilai desainnya kreativitas, originalitas, komposisi warna, desain keseluruhan,” tutup Thomas.
Sumber: Oto.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Adu Kemampuan Mesin Honda CBR150R dan Yamaha R15, Siapa Unggul?
Di kelas motor sport 150 cc, Honda CBR150R dan Yamaha R15 bersaing ketat untuk urusah penjualan. Selain itu, performa mesinnya juga saling beradu. Lalu siapa yang unggul untuk urusan performa mesin?
Dari spesifikasi, Honda membekali CBR150R dengan mesin 149,16 cc DOHC 4-katup berpendingin cairan. Dari mesin itu, motor mampu memproduksi torsi 14,4 Nm yang memuncak di level 7.000 rpm dan daya 16,9 Tk pada 9.000 rpm.
Sementara Yamaha R15 disusun atas unit 1-silinder dengan kapasitas 155,1 cc. Bedanya di konfigurasi, mesin R15 memiliki konfigurasi head SOHC (Single Over Head Camshaft). Pelengkapnya adalah 4-katup dan sistem pendingin cairan dengan teknologi Variable Valve Actuation (VVA). Mesin itu punya torsi 14,7 Nm pada 8.500 rpm dan tenaga maksimal 19 Tk pada 10.000 rpm.
Dari angka saja bisa dilihat kalau output mesin R15 lebih bertenaga ketimbang CBR150R. Apalagi R15 punya teknologi VVA, memungkinkan optimalisasi tenaga dan torsi di berbagai putaran mesin. Hasilnya, dari putaran rendah akselerasi responsif sudah tersedia pada R15 tanpa mengorbankan karakter putaran atas. Di sisi lain, CBR150R dengan DOHC bisa dijagokan pada putaran mesin tinggi.
Yamaha R15 memakai jenis head SOHC. Konfigurasi ini unggul di dimensi yang lebih kompak, ringan dan cenderung minim perawatan. Menariknya, mesin SOHC itu sudah 4-katup dan punya VVA, yang dilakukan untuk menutup kekurangan ketika dibanding mesin DOHC.
Dengan hasil itu, performa R15 kala dipakai di perkotaan sewajarnya lebih memikat ketimbang CBR150R. Apalagi, transmisi 6-speed R15 didukung teknologi Assist & Slipper Clutch (ASC). Itu memastikan kopling yang lebih ringan sehingga perpindahan gigi lebih mudah dan responsif. Tapi itu baru dari performa. Karena kalau melihat bobot dan posisi berkendara, CBR150R lebih nyaman saat dipakai harian.
Sedang kalau membandingkan efisiensi bahan bakar, mesin keduanya sudah didukung teknologi untuk menekan konsumsi bensin berlebih. Kalau cuma melihat spesifikasi, kapasitas mesin lebih kecil dan teknologi PGM-FI CBR150R punya potensi sedikit lebih irit dari R15.
Jadi, karakter mesin antara CBR150R dan R15 bisa dirasakan bedanya. Mana yang lebih enak dan cocok? Tentu harus Anda coba rasakan sendiri. Kalau ada kesempatan test ride, seperti yang ditawarkan pada pameran IMOS 2018 nanti, sebaiknya jangan dilewatkan. Setelah merasakan, baru putuskan untuk membeli yang mana.
Sumber: Oto.com
Advertisement