Sukses

Nilai Tukar Dolar Tak Stabil, Pengusaha Aksesori Mobil Galau

Menurut Sekretariat Jenderal Pahami, Irwan Kusuma, akibat kenaikan dolar bisa membuat penurunan penjualan aksesori mobil cukup signifikan.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar dolar terhadap rupiah yang tidak stabil dalam satu beberapa bulan terakhir ini rupanya memberikan imbas tersendiri bagi sejumlah pengusaha aksesori yang tergabung dalam Perhimpunan Pengusaha Aksesoris Mobil Indonesia (Pahami),

Bahkan menurut Sekretariat Jenderal Pahami, Irwan Kusuma, akibat kenaikan dolar bisa membuat penurunan penjualan aksesori mobil cukup signifikan.

“Karena kami di aksesori ini bukan kebutuhan utama yang primer atau sekunder, ini hanya kebutuhan hobi, dimana mereka (konsumen) punya kebutuhan utama pastinya,”ujar Irwan saat ditemui di kawasan Hayam Wuruk, Jakarta, Kamis malam (16/11).

Namun sayang, Irwan sendiri tak menyebutkan secara gamblang berapa persen penurunan penjualan para pengusaha aksesori.

“Saya sekarang di asosiasi juga bingung mau jual berapa, karena nanti turun, nanti naik,  tidak stabil, sehingga toko-toko menunggu takut besok turun, tapi besok naik, jadi engga ada kepastian,” ucapnya.

Meski demikian, pria yang akrab disapa Abay ini berharap, ke depan pemerintah dapat membuat perekonomian menjadi stabil, khususnya membuat kondusif kurs dolar.

Hal ini memang sejumlah anggota pengusaha aftermarket ini tak hanya membuat produknya di Indonesia, melainkan ada juga yang diimpor.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Strategi Pahami

Meski ekonomi kurang baik, Abay menyatakan, Pahami telah mempersiapkan strategi agar penjualan aksesori masih bisa bergairah.

“Pertama, ya pameran. Kami akan terus ikut aktif dalam setiap gelaran pameran,” ucap Abay.

Selain itu, Pahami juga mempersilahkan member atau anggotanya untuk mengeluarkan produk-produk terbaru.

 “Tentu saja hal itu agar aksesori ini bisa menjadi sesuatu kebutuhan khususnya untuk penggemar otomotif,” tuturnya.