Menerawang Potensi Pasar Sepeda Motor di Tahun Politik

Liputan6.com, Jakarta - Tahun depan Indonesia bakal melaksanakan pesta demokrasi, dengan pemilihan presiden dan wakil presiden 2019-2024. Dengan kondisi politik yang bakal terjadi tahun depan, tentunya bakal berpengaruh terhadap industri, seperti pasar kendaraan baik roda empat maupun roda dua.

Dijelaskan Erix Sadikin, Direktur Keuangan PT Astra Honda Motor (AHM), tahun politik memang menjadi tantangan tersendiri. Di samping itu, beberapa hal lain juga bisa mempengaruhi penjualan sepeda motor, seperti pergerakan mata uang, pertumbuhan komoditas, dan juga pertumbuhan ekonomi.

"Ibaratnya, tahun politik itu menjadi tahun yang panas. Konsumen merasa tidak aman untuk bisnis dan transaksi (barang mahal) pasti mereka menunda untuk pembelian motor sampai kondisi kondusif," jelas Erix di workshop wartawan industri Astra International, di FX, Senayan, Jakarta Pusat.

Erix melanjutkan, meskipun menjadi tahun politik, namun jika sepanjang 2019 berjalan lancar, baik pemilihan presiden dan wakil presiden, penjualan motor akan tetap stabil.

"Seperti Pilkada serentak kemarin yang berjalan lancar, otomatis konsumen juga tidak melakukan penundaan pembelian," tegasnya.

Sementara itu, untuk prediksi penjualan sepeda motor tahun depan, diperkirakan bakal stabil, dan tidak lebih dari pencapaian yang bakal terjadi tahun ini, sekitar 6,2 sampai 6,3 juta unit.