Liputan6.com, Jakarta - Chevrolet Indonesia dikabarkan bakal mengakhiri penjualan Captiva pada akhir tahun. Setelah dikonfirmasi, pihak General Motors Indonesia, mengamini hal itu. Bahkan lebih cepat dari perkiraan.
Chevrolet Captiva diakui resmi pensiun dari industri otomotif November 2018. Kalau kita tengok situs resmi perusahaan, nama Captiva dihapus dari deretan produk. Bagaimana mereka mengisi kesosongan produk ini? Yuniadi menilai, dua produk lainnya masih bisa diandalkan.
“Captiva memang sudah tidak lagi ada di dalam portofolio kami. Namun kami tetap memperkuat segmen SUV dengan dua model, Chevrolet Trax dan Chevrolet Trailblazer. Seperti yang kita lihat, SUV semakin diminati dan segmen ini terlihat tetap berkembang,” jelas Yuniadi Haksono, Communications & External Affairs Director PT General Motors Indonesia saat dihubungi OTO.com (26/11).
Advertisement
Mengacu pada data Gaikindo, penjualan Captiva tahun ini terpuruk. Penjualan dari pabrik ke diler selama 10 bulan, Captiva hanya tersalurkan 71 unit. Kalau dibedah lagi, varian 2.4 AT bensin terjual dua unit.
Sementara tipe 2.0 AT mesin diesel dilego 69 unit. Melihat kondisi pasar seperti ini, mau tak mau General Motors Indonesia stop impor Captiva dari Korea Selatan.
Sementara untuk suku cadang Captiva, pabrikan menjanjikan tetap memberi layanan buat konsumen. “Mengenai aftersales, tidak ada masalah. Seperti halnya pada tipe-tipe lain yang sudah phase out (pensiun). Kami tetap menjamin keberadaan suku cadang dan layanan purnajual lainnya,” imbuh Yuniadi.
Nah, kalau kita amati lagi, ketika Chevrolet ‘mematikan’ Captiva, seolah memberi isyarat atau jalan buat Wuling untuk mengisi segmen ini. Soalnya tahun depan Wuling dipastikan membawa Baojun 530 (nama konsep di Indonesia: Wuling SUV), mungkin dengan nama lain yang lebih mentereng, seperti sudaranya. Dan apakah Captiva di Indonesia bisa menggunakan platform yang sama?
Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Bisa ya, bisa juga tidak. Ambil contoh di pasar Amerika Selatan. GM menawarkan Captiva baru, yang diambil (rebadge) dari Baojun 530. Di pasar Kolombia, Captiva menggendong mesin 1,5 liter turbo. Unit didatangkan dari Cina. Namun GM Indonesia enggan menanggapi hal ini.
"Untuk pertanyaan ini, saya tidak dalam posisi untuk berkomentar. Di Indonesia, GM dan Wuling adalah dua entitas yang berbeda. Kami hanya membawahi merek Chevrolet saja," tukasnya.
Untuk diketahui, SAIC-GM-Wuling Automobile (SGMW) adalah indukan yang memayungi Wuling Indonesia. Dan General Motors menggenggam 34% saham perusahaan patungan di Cina itu.
Menurut kami, ada kemungkinan mereka berkolaborasi menawarkan produk serupa di sini. Apalagi Chevrolet Indonesia, menyatakan terus melihat perkembangan pasar dan tren konsumen SUV di Indonesia. Patut kita tunggu kelanjutannya.
Sumber: Oto.com
Advertisement