Sukses

Kecelakaan Lamborghini Aventador di Tol Solo Bukan Kesalahan Mobil

Menurut Jusri Pulubuhu, Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting, pengemudi dipastikan hilang kendali karena salah menyikapi saat mengemudi di lintasan basah.

Liputan6.com, Jakarta - Kecelakaan Lamborghini Avantador di jalur Tol Solo-Sragen, Minggu (25/11/2018), bukanlah kesalahan dari mobil.

Menurut Jusri Pulubuhu, Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting, pengemudi dipastikan hilang kendali karena salah menyikapi saat berkendara di lintasan basah.

“Nah, ini bukan artinya Lamborghini tidak aman. Dalam kondisi hujan atau permukaan jalan basah, maka yang terjadi adalah cengkeraman ban mengalami penurunan atau defisiensi,”  ungkap Jusri saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa (28/11/2018).

Jusri berpendapat ada beberapa hal kemungkinan terjadi kecelakaan saat hujan, yaitu jika terdapat genangan air maka permukaan ban mengalami hydroplaning. Terlebih bila kecepatan kendaraan dipacu dengan cukup tinggi.

Hydroplaning akan bertambah kuat bila mobil itu ber-ground clearance rendah. Nah Lamborghini sudah rendah, permukaan ban lebar dan kecepatan tinggi, maka unsur-unsur itu membuat kendaraan mengalami hydroplaning, termasuk lingkungan yang basah tadi jelas ada,” jelasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Jusri menyatakan, ban dengan telapak lebar ditambah ground clearance pendek, maka saat melintasi jalan basah akan lebih mudah terjadi empasan.

“Di mana empasan air dapat diserap dengan alur ban atau telapak ban. Tetapi kalau telapak ban ini terlalu lebar, maka daya serap air walau ada grip-nya kadang-kadang tidak bisa memecah air,” jelasnya.

Kemungkinan lainnya adalah, jika saat hilang kendali pengemudi kerap salah menyikapi saat slip, yaitu melakukan pengereman.

“Justru perilaku mengerem pada saat kondisi kendaraan tidak dalam kendali, akan memperparah masalah tersebut,” katanya.