Sukses

Pabrik Yamaha Indonesia Terbesar di Dunia

Yamaha memiliki 250 ribu karyawan terkait bisnis ini dan dua juta karyawan di industri terkait sepeda motor.

Liputan6.com, Jakarta - Pabrik perakitan PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) di Pulogadung, Jakarta Timur dan Karawang, Jawa Barat, diklaim menggunakan kandungan lokal mencapai 94 persen.

Hal tersebut disampaikan Executive Vice President YIMM Dyonisius Beti saat pelepasan ke 1,5 juta Ekspor motor Yamaha yang disaksikan langsung Presiden Joko Widodo, di pabrik Global YIMM Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (3/12/2018).

Bahkan Dyon juga menyatakan, Yamaha memiliki 250 ribu karyawan terkait bisnis ini dan dua juta karyawan di industri terkait sepeda motor.

“Dan hari ini, pabrik ini jadi pabrik yang terbesar di dunia dalam Yamaha Grup,” ucap Dyon saat menyampaikan sambutannya dihadapan para tamu undangan.

Dengan pencapaian ini pula, Yamaha Indonesia sejak 1997 hingga 3 Desember 2018, telah melakukan ekspor hingga 1,5 juta unit motor Yamaha dalam bentuk utuh ke lima benua, dengan menghasilkan surplus perdagangan sebesar Rp 11,8 triliun atau US$ 813,6 juta.

Adapun beberapa model Yamaha yang di produksi di Indonesia, mulai dari Mio, FreeGO, X-Ride, Soul GT, Fino,  Nmax, Lexi, Aerox, YZF-R3, YZF-R25, MT-03, MT-25, YZF-R15, V-Ixion, Xabre, MX-King dan Jupiter, Vega Vorce, dan beberapa model lainnya.

Model-model yang disebutkan di atas juga beberapa di antaranya diproduksi untuk pasar ekspor.

 

Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Yamaha dan Keluarga Hartarto

Dyon juga menyatakan, prestasi Yamaha saat ini tak lepas dari bayang-bayang binaan Kementerian Perindustrian di bawah pimpinan Airlangga Hartato.

Tak sampai disitu, Dyon juga mengucapkan terima kasih kepada mantan menteri Perindustrian era Soeharto tepatnya pada tahun 1985, yaitu Hartarto Sastrosoenarto, di mana saat itu pabrik Yamaha pertama kali beroperasi.

Seperti diketahui, Hartarto sendiri merupakan bapak dari Menperin RI saat ini yaitu Airlangga Hartato.

“Kami sangat senang bukan hanya karena jumlah ekspor. Tetapi yang lebih membanggakan adalah pengembangan Sumber Daya Manusia karyawan Indonesia,” tuturnya.