Sukses

Pasar LCGC Lesu, Hanya 2 Model Ini yang Laris

Di Indonesia, pergeseran tren di dunia otomotif bisa berubah dengan cepat. Misalkan, mobil murah yang masuk dalam skema Low Cost Green Car (LCGC) sempat populer.

Liputan6.com, Jakarta - Di Indonesia, pergeseran tren di dunia otomotif bisa berubah dengan cepat. Misalkan, mobil murah yang masuk dalam skema Low Cost Green Car (LCGC) sempat populer. Namun belakangan, hampir semua penjualannya anjlok. Kecuali Daihatsu Sigra dan Honda Brio. Ada alasan di balik eksistensi dua produk ini.

Tapi kita lihat gambaran secara umum dulu. Mengacu dari data yang dikeluarkan Gaikindo, kinerja mobil murah mulai turun secara wholesale. Hingga Oktober 2018 (performa 10 bulan pada 2018) menyentuh angka 190.733 unit. Torehan terkoreksi atau turun 4,28% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Faktanya, Sigra termasuk paling banyak diminati konsumen di Indonesia. Pada periode itu, Sigra tumbuh 16,29% atau sanggup terjual sebanyak 42.704 unit. Bahkan kontribusinya besar pada total penjualan Daihatsu. “Hingga kini, penjualan Sigra masih menjadi backbone kami sebesar 25%. Itu karena tren masyarakat lebih suka model mobil keluarga 7 seater. Apalagi Sigra harganya terjangkau. Tak sedikit keluarga muda yang pakai Sigra. Namun kami akui, model LCGC 5 seater (Ayla) ada penurunan,” jelas Hendrayadi Lastiyoso, Marketing & CR Division Head PT ADM pada OTO.com.

Kemudian ada Honda Brio, yang mampu tumbuh positif berkat munculnya model anyar pada Agustus kemarin. Brio juga menjadi model andalan Honda Prospect Motor (HPM) yang paling laku. Penjualan Brio Satya jenis LCGC terjual sebanyak 36.239 unit atau naik 4,27%. Model ini berhasil menggaet konsumen kalangan muda yang jadi target utama.

Sementara masih pada periode yang sama, penurunan paling terasa dialami oleh Datsun, Toyota Calya, dan Daihatsu Ayla. Datsun melorot hingga 14,74% dengan angka penjualan sebanyak 7.415 unit. Mereka hanya mampu mengambil kue 3,38% dari market share LCGC.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Lalu kemerosotan juga dialami Toyota Calya, yang terpelanting 14,25% dan mampu menjajakan 53.633 unit. Padahal tahun lalu (periode yang sama) saudara Sigra ini dipasarkan sebanyak 62.545 unit. Daihatsu Ayla justru turun 12,49%, mampu memasarkan sebanyak 22.705 unit. Data tahun lalu, Ayla mampu tersalurkan 25.946 unit.

Betul, mobil LCGC dipasarkan untuk menyasar konsumen entry level. Namun sebetulnya, pasar itu sangat peka terhadap kenaikan harga. Produsen juga menaikkan harga lantaran penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar. Ditambah pada pertengahan November 2018, Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6%. Itu terpaksa dilakukan lantaran depresiasi rupiah. Jadi, pasar otomotif Indonesia memang beda. 

Sumber: Oto.com