Liputan6.com, Jakarta - Kawasaki sukses mewujudkan hasrat bagi yang ingin mengendarai motor bergaya retro dengan Kawasaki W175. Tanpa harus melalui proses modifikasi maupun membayar dengan banderol selangit, konsumen sudah dapat menikmatinya.
Cukup siapkan Rp 30 jutaan, instan dapat motor bermesin 177 cc, SOHC dengan tampilan bak motor zaman perang dunia ke-2. Tapi bukan tanpa cela, karena tak cuma penampilannya yang retro. Fitur pada W175 juga banyak yang 'jadul'. Berikut fitur yang seharusnya diadopsi W175.
Advertisement
Baca Juga
Pertama kick starter. Ya, W175 cuma mengandalkan starter elektrik untuk menyalakan mesin. Bukan masalah karena sejumlah skutik modern juga menanggalkan kick starter. Yang jadi pertimbangan, karena masih pakai karburator. Biasanya agak susah saat menghidupkan motor ketika masih dingin atau lama tidak dihidupkan. Solusinya harus menarik tuas choke sambil tekan starter elektrik. Lagi, bukan masalah, hanya sedikit merepotkan.
Sedang mesin dipasok bahan bakarnya oleh karburator. Peranti yang dinilai mewakili kesan retro di sektor mekanis. Pihak Kawasaki Motor Indonesia (KMI) juga pernah mengatakan, karburator tidak dipermasalahkan oleh konsumen. Namun kalau dibutuhkan, KMI siap memasang injektor elektronik pada W175.
Sedikit membahas soal peranti ini, sejatinya karburator memang masih mengandalkan mekanisme yang sangat konvensional untuk menyuntikkan bahan bakar ke silinder. Semua ubahan untuk menyesuaikan dengan kondisi lingkungan dilakukan secara manual dengan menyetel karbu maupun mengganti satu persatu komponennya. Hal ini bisa dipermudah dengan sistem injeksi yang terdiri atas sensor-sensor untuk diubah ke data digital dalam ECU. ECU akan mengambil tindakan menyesuaikan settingan injektor.Â
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Fitur lain yang harusnya dijumpai pada W175, panel instrumen lebih lengkap. Saat ini hanya ada penunjuk kecepatan dengan trip dan odometer di dalamnya. Tanpa ada indikator bahan bakar, tachometer, dan posisi gear. Mau maksimal bergaya klasik boleh saja, tapi indikator bahan bakar sebaiknya disertakan. Kawasaki Binter Merzy (KZ200) saja punya tachometer dan indikator bbm.
Fitur dasar lain yang hilang dari W175, standar tengah. Ya, jangan kaget kalau melihat W175 di jalanan tak punya standar tengah. Bukan dicopot, melainkan memang tidak diberikan. Dari segi fungsi, standar tengah penting. Misalnya saat motor harus diparkir di permukaan jalan miring, menurun atau menanjak.
Sementara fitur modern bisa lebih ditingkatkan. Tak salah kalau lampu memakai teknolgi LED yang irit daya. Orang tidak menjustifikasi aura retronya hilang ketika memakai lampu LED. Toh rumah lampu masih bulat dan klasik. Hanya penerangan lebih sempurna dengan LED.
Kawasaki W175Â sendiri sudah bisa memberikan rasa retro bagi pengguna, baik dari tampilan dan rasa berkendaranya. Motor yang masih saudara dengan Estrella dan adik bontot dari W800 dan W250 ini, langsung jadi perhatian banyak orang saat pertama kali diluncurkan. Bahkan menjadi model ketiga terlaris KMI setelah Ninja 250 dan KLX 150.
Sumber: Oto.com
Advertisement