Liputan6.com, Jakarta - Bagi sebagian orang, ada yang percaya jika motor jarang dipakai atau sudah tidak dinyalakan dalam waktu yang lama jangan langsung dihidupkan dengan electric starter. Dengan kondisi tersebut, sebaiknya pemilik motor menyalakan dengan menggunakan kick starter.
Lalu, apakah hal tersebut benar atau hanya mitos belaka?
Seperti dilansir di laman resmi Suzuki Indonesia, kick starter sendiri sudah jarang dipasang di motor keluaran terbaru. Untuk motor injeksi sendiri, tidak masalah langsung menggunakan electric starter.
Advertisement
Baca Juga
Namun, jika alasannya untuk menghemat aki, sebaiknya memang menggunakan kick starter terlebih dahulu saat menyalakan motor yang sudah lama tidak dinyalakan.
Sementara itu, untuk solusinya sendiri kalau motor akan ditinggalkan lebih dari 10 hari, maka sebaiknya aki dicabut. Jadi, saat pemiliknya kembali atau hendak dinyalakan, aki masih dalam kondisi prima. Namun, Jika hanya 10 hari atau satu minggu saja tidak masalah motor didiamkan dalam kondisi normal.
Tapi jika lebih lama lagi, sebaiknya lakukan hal yang dijelaskan di atas agar motor tidak susah dinyalakan nantinya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Beredar Aki Rekondisi, Begini Cara Mengenalinya
Aki atau baterai adalah salah satu komponen kendaraan yang cukup penting.Tidak heran, jika harga aki tak sembarang. Sialnya, hal ini justru dimanfaatkan sebagian pihak untuk mengeruk keuntungan dengan menjual aki rekondisi.
"Aki rekondisi itu maksudnya aki sudah uzur yang kemudian diperbaiki dan dijual kembali," jelas Satriawan Agung Prabowo, Corporate Public Officer PT Wacana Prima Sentosa (WPS), selaku Agen Pemegang Merek Massiv Batteries.
Idealnya, ketika aki sudah tidak digunakan oleh pemiliknya, harus dihancurkan. Hal ini lantaran kemampuan aki untuk menyimpan listrik memang sudak tak prima lagi.
Baca Juga
Harga aki mobil pada kondisi baru mulai Rp 500 ribuan hingga lebih dari RP 2 jutaan tergantung tipe dan jenisnya. Baterai rekondisi, ditawarkan oknum dengan harga bisa setengahnya. “Tak jarang pula yang menawarkan harga sedikit lebih murah karena fisik aki masih terlihat bagus,” imbuh pria yang akrab disapa Tumenggung itu.
Oknum melakukan rekondisi dengan tujuan membuat aki kembali bisa digunakan. Caranya, mengganti elemen-elemen yang sudah payah kemudian diisi kembali dayanya. “Bahkan kadang ada yang cuma dibersihkan lalu dijual lagi setengah harga,” imbuh Muksin, Technical Operational Fast, selaku distributor resmi aki Massiv.
Berbahaya? Tentu saja tidak. Aki ini tak akan meledak atau bocor jika memang tidak rusak fisiknya. Kendaraan Anda tetap bisa dinyalakan ketika menggunakan aki rekondisi. Namun sialnya, aki yang harusnya mampu bertahan minimal setahun dalam kondisi prima, lemah penyimpanannya dalam waktu yang singkat. “Kadang cuma beberapa bulan, dan pemilik mobil harus beli (aki) lagi,” tambah Muksin.
Advertisement