Sukses

Keren, Pembalap Nasional Asapi Rider Top Eropa

Pembalap nasional Gerry Salim yang tampil perkasa menyudahi perlawanan para pembalap top Eropa di kelas FFA 450 Internasional.

Liputan6.com, Jakarta - Doni Tata berhasil mempertahankan posisinya sebagai raja di kelas utama FFA 250 kejuaraan Trial Game Asphalt (TGA) 2018. Pembalap asal Yogyakarta itu terpaksa bermain aman demi mengunci gelar juara di seri terakhir yang berlangsung di Sirkuit Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

"Ini tidak mudah karena balapannya sangat kompetitif. Kami tidak hanya bersaing di sirkuit, tetapi juga berkompetisi dalam stamina mesin, performa mekanik, dan tentunya jam terbang pembalap," ujar Doni Tata dalam keterangan resmi yang Liputan6.com terima, Selasa (18/12/2018).

Hal menarik lainnya yang tersaji di seri pamungkas Trial Game Asphalt (TGA) 2018 adalah pembalap nasional Gerry Salim yang tampil perkasa menyudahi perlawanan para pembalap top Eropa di kelas FFA 450 Internasional.

Sebagai informasi, di kelas FFA 450 International pembalap-pembalap andalan Tanah Air berhadapan dengan rider-rider top dunia, seperti Lewis Cornish (Inggris), Germain Vincenot (Prancis), dan Jan Deitenbach (Jerman).

Sementara pembalap papan atas Indonesia yang turun di antaranya Dimas Ekky, Farudila Adam, Tommy Salim, Ivan Harry Nugroho, Raffi G Tangka, hingga Pedro Wunner.

 

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Gerry Salim menjadi kampiun dengan gemilang berkat keberhasilannya meraih podium utama dalam balapan yang digelar sebanyak dua kali. Di race pertama (moto1) Gerry menjadi yang tercepat dengan raihan waktu 11:17.527, kemudian di race kedua (moto2) berhasil mencatatkan waktu 11:25.089.

Gerry sukses mengasapi kakaknya, Tommy Salim dan Germain Vincenot. Bahkan, di race kedua Germain mengalami crash dan tidak bisa melanjutkan balapan.

"Germain menjadi lawan tangguh buat saya di balapan ini. Dia punya permainan yang bagus. Setiap kali masuk tikungan, Germain mampu bermain dengan slide yang sempurna,"

"Tapi dari awal saya terus berusaha mencapai limit. Perjuangan saya terbayar karena bisa menjadi yang terbaik di kelas FFA 450 Internasional," jelas pembalap asal Surabaya tersebut.