Liputan6.com, Jakarta - Tekanan angin pada ban ban wajib diisi sesuai dengan ukuran ban itu sendiri, jangan kurang, atau lebih. Jika tetap nekat mengisi angin tak sesuai pedoman, maka risiko ditanggung si pengendara.
Namun bicara soal pengisian tekanan angin, ternyata saat ini semakin menjamur bengkel pengisian nitrogen.
Â
Advertisement
Baca Juga
Ternyata, seperti dilansir situs Planet Ban, pertama, nitrogen memiliki stabilitas lebih baik dan lebih tahan terhadap suhu yang tinggi.
Kedua, meski saat kondisi cuaca panas, tekanan angin akan bertahan lebih lama, hal ini karena kandungan nitrogen lebih awet dalam mengalami penguapan.
Ketiga, ketika menempuh perjalanan jauh, nitrogen sangat dianjurkan, karena suhu ban bisa meningkat cukup tinggi.
Keempat, ban akan lebih awet, terutama untuk ban tubeless yang kini menjadi ban bawaan motor baru di sejumlah pabrikan.
Disarankan, untuk hasil maksimal, sebaiknya kuras angin pada ban motor, kemudian ganti dengan full nitrogen untuk ban motor.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Isi Tekanan Angin Biasa
Kendati demikian, bengkel ban biasa dengan pengisian angin menggunakan kompresor masih beredar di pinggir jalan.
Hanya saja, faktanya Udara yang digunakan berupa angin biasa yang mengisi ruang pada ban untuk menjaga tekanannya menjadi stabil.
Namun, penggunaan udara biasa cukup terpengaruh saat ban digunakan dengan jarak jauh atau saat suhu tinggi akibat cuaca panas.
Â
Advertisement