Liputan6.com, Jakarta - Becak Listrik (Belis) besutan kolaborasi Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (PSEKP) dan Inovation Center for Automatic (ICA) telah diserahkan kepada 12 tukang becak di sekitar kampu UGM.
Tak hanya itu, pihak UGM berharap Belis yang ramah lingkungan bisa juga dibuat sebagai ikon kota Pelajar, Yogyakarta.
Advertisement
Baca Juga
Apa kehebatan dari Belis tersebut? Secara tampilan desain memang tak ada perbedaan yang mencolok.
Akan tetapi, Belis yang dibuat langsug Fakultas Teknik UGM dengan dukungan pendanaan dari Pertamina dan PLN itu telah dilakukan riset sejak 2016 itu dibenamkan beberapa komponen khusus soal listrik.
Menurut Kepala ICA UGM, Jayan Sentanuhady, belis yang kini beredar merupakan generasi ke enam sejak awal riset.
“Sekali dicas selama 3-4 jam bisa digunakan untuk menempuh jarak 30-35 Km,” ungkap Jayan seperti dilansir situs UGM.co.id, Jumat (21/12/2108).
Kata Jayan, pengisian daya listrik dapat dilakukan dengan mudah. Bahkan charger yang berada di dalam becak cukup disambungkan ke colokan listrik.
Performa
Untuk mendukung cara kerja Belis, setidaknya dibenamkan motor listrik 48 Volt, menggunakan tenaga aki 48 Volt 12 Ah, dan daya 1.500 Watt.
Sedangkan kedepan pihaknya akan terus mengembangkan becak listrik dengan teknologi pedal assist .
“Nanti akan ada option bantuan tenaga 30 persen, 60 persen, dan 90 persen,” tutupnya.
Advertisement