Sukses

Mau Berlibur Tanpa Mabuk Kendaraan, Simak 3 Tips Jitu Ini

Sayangnya, tak sedikit dari orang di sekitar kita, kerap mengalami mabuk saat melakukan perjalanan menggunakan kendaraan. Tentu saja jika itu terjadi akan mengganggu mood selama perjalanan.

Liputan6.com, Jakarta - Libur Natal dan Tahun Baru 2019 bisa dimanfaatkan untuk berkunjung ke tempat wisata atau mudik ke kampung halaman.

Sayangnya, tak sedikit dari orang di sekitar kita, kerap mengalami mabuk saat melakukan perjalanan menggunakan kendaraan. Tentu saja jika itu terjadi akan mengganggu mood selama perjalanan.

Namun ternyata, dikutip dari akun Instagram @Infokesehatan_id, selain faktor anatomis, faktor psikis juga memengaruhi terjadinya mabuk kendaraan.

Biasanya, orang dengan kepribadian penakut cenderung sistem keseimbangannya mudah terganggu, sehingga ia menjadi rentan untuk terkena mabuk kendaraan.

Karena itu, untuk mengatasi mabuk perjalanan, ternyata ada solusinya yang bisa Anda lakukan saat mudik agar mengurangi gejalanya:

Pertama, makanlah secukupnya sebelum perjalanan karena akan memperbaiki proses pergerakan dari saluran cerna, kurangi makan makanan yang berlemak.

Kedua, jangan merokok di dalam mobil atau dengan AC yang menyala.

Ketiga, istirahat setiap satu atau dua jam entah untuk makan, atau untuk sekedar menghirup udara segar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Cara Rumit Jaguar Land Rover Menghilangkan Mabuk Perjalanan

Mabuk perjalanan umum terjadi kepada penumpang yang jarang naik kendaraan. Meskipun sudah mengonsumsi obat anti mabuk, tapi rasa tidak nyaman masih saja ada.

Melansir Paultan, lebih dari 70 persen orang mengalami mabuk perjalanan atau dikenal dengan istilah motion sickness. Melihat hal ini, Jaguar Land Rover (JLR) akan mengatasinya dengan algoritma yang cukup rumit.

 

 
 

 

Menurut JLR, algoritma menghitung skor kebugaran individu untuk pengemudi dan penumpang sebelum menyesuaikan pengaturan mengemudi dan kabin kendaraan untuk mengurangi mabuk perjalanan hingga 60 persen.

Penyesuaian tersebut melibatkan suspensi aktif mobil, yang bisa disesuaikan untuk menghilangkan frekuensi gerakan rendah, serta merevisi pengaturan kontrol iklim untuk menjaga penumpang tetap nyaman.

Selain itu, navigasi suara belokan demi belokan akan juga membantu penumpang menyadari akan pergerakan kendaraan berikutnya, menaikkan kursi untuk meningkatkan visibilitas suasana di luar mobil, dan memastikan bahwa layar sentuh dan pemegang smartphone saling berhadapan, dengan meninggikannya 10 cm saja bisa mengurangi mabuk perjalanan hingga 40 persen.

 

Hal ini berdasarkan data pengujian selama menempuh jarak 24.140 km, dengan melakukan transit, seperti memeriksa email dan menggunakan sistem navigasi.

Fase pertama penelitian menghilangkan mabuk perjalanan akan berakhir bulan ini. Hasilnya disebut telah diimplementasikan untuk proyek-proyek JLR yang akan datang untuk menciptakan kabin mobil yang menyenangkan.

Sumber: Otosia.com