Sukses

Pascatsunami, Pertamina Siap Operasikan SPBU di Sekitar Anyer

Menurut Unit Manager Communication & CSR MOR III Dian Hapsari Firasati, pasokan BBM dipastikan berjalan lancar karena wilayah sepanjang Pantai Anyer merupakan lokasi yang menjadi perhatian tim Satgas BBM Natal dan Tahun Baru.

Liputan6.com, Anyer - Pascatsunami di Selat Sunda, sejumlah kerusakan dialami di wilayah Anyer, Banten, dan sekitarnya. Hal ini pula yang membuat sejumlah lokasi wisata dan fasilitas umum lainnya memerlukan banyak bantuan agar kembali pulih.

Untuk itu, agar dapat membantu pemulihan pascatsunami, Pertamina mengoperasikan semua SPBU yang berada di wilayah terdampak.

Menurut Unit Manager Communication & CSR MOR III Dian Hapsari Firasati, pasokan BBM dipastikan berjalan lancar karena wilayah sepanjang Pantai Anyer merupakan lokasi yang menjadi perhatian tim Satgas BBM Natal dan Tahun Baru sebagai daerah wisata yang dikunjungi masyarakat.

“Pasokan BBM kami pastikan aman, dari Terminal BBM Tanjung Gerem. Demikian pula pasokan LPG diupayakan tetap beroperasi normal seperti biasa karena seluruh fasilitas BBM dan LPG dalam kondisi aman,” ungkap Dian dalam keterangan tertulis kepada Liputan6.com, Senin (24/12/21018).

Adapun beberapa SPBU di sekitar daerah terdampak bencana tsunami adalah:

- SPBU 34-421-04 Cikoneng, Anyer

- SPBU 34-422-03 Labuan, Jln. Jenderal Sudirman 18, Labuan Pandeglang

- SPBU34-422-12 Cibaliung, Jln. Sumur - Cibaliung, Sukajadi, Cibaliung, Pandeglang

- SPBU 34-422-05 Pejamben, Jln. Raya Anyer Km. 4,5, Pejamben, Carita, Caringin, Pandeglang

- SPBU 34-422-13 Carita

- SPBU 34-422-07 Panimbang

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Belajar dari Tsunami Anyer, Selamatkan Diri Pakai Kendaraan atau Berlari?

Tsunami Anyer menerjang pantai di Banten, Jawa Barat, dan beberapa daerah di sekitar Selat Sunda, Minggu (22/12/2018). Puluhan orang meninggal dunia dan ratusan orang luka-luka akibat musibah ini.

Belajar dari bencana gempa dan tsunami yang memang kerap terjadi di Indonesia, bagaimana sebaiknya menyelamatkan diri saat bencana terjadi? Haruskan kita menggunakan kendaraan, seperti mobil dan motor, ataukah jalan kaki dan berlari?

Dijelaskan Sony Susmana, Founder SDCI (Safety & Defence Consultant Indonesia), mengatakan bencana seperti tsunami Anyer datangnya selalu tiba-tiba. Biasanya, selalu ditandai dengan surutnya air di pantai yang berlebihan, sehingga hanya diketahui oleh orang-orang yang ada di sekitar bibir pantai.

"Pengemudi mobil biasanya tidak tahu akan adanya tsunami tersebut. Menyelamatkan diri nomor 1, tidak boleh panik, tenang, dan cari tempat yang aman sesuai dengan karakter bencana tersebut," jelas Sony saat dihubungi Liputan6.com.

Lanjut Sony, biasakan bepergian atau menyelamatkan diri selalu menghitung orang yang berada di sekitarnya atau yang menjadi tanggung jawabnya, serta utamakan menyelamatkan anak-anak dan wanita.

"Pada kasus seperti tsunami Anyer, lihat, pikirkan dan bertindak dalam hitungan detik. Kalau memungkinkan, arahkan kendaraan ke area yang relatif lebih tinggi, atau menjauh dari sekitar pantai," jelasnya.

Kemudian, lanjutkan dengan berlari ke arah yang lebih tinggi lagi. Pasalnya, dengan area yang lebih tinggi misalkan, memang tidak bisa dilalui dengan kendaraan, misalkan mobil atau motor.

"Pada dasarnya, gunakan kendaraan sebagai alat pelindung untuk escape awal, menuju master point yang dirasa aman sebelum melanjutkan penyelamatan berikutnya," pungkasnya.